Nama asli | Zapin,[1][2][3] Japin,[4][5] Jepin,[6] Jepen[7] |
---|---|
Etimologi | al-zafn dalam bahasa Arab |
Alat muzik | Gambus, Gendang, Dhol, Rebab ,Rebana |
Pencipta | Orang Parsi, Orang Arab, Melayu |
Asal usul | Johor, Malaysia |
Tarian Zapin (Jawi: زافين atau زاڤين) merupakan sejenis tarian rakyat tradisional dilakukan masyarakat Melayu di kepulauan Nusantara rantau Asia Tenggara terutamanya di negara-negara Indonesia (Sumatera, Kepulauan Riau, Bangka Belitung, Gorontalo), Jawa (Jakarta)[8][9], Semenanjung Melayu (khususnya di Johor[10][11] , Perlis , Kedah , Kelantan , Pahang , Melaka dan Selangor), Singapura serta Borneo (Sarawak[12], Sabah, Kalimantan dan Brunei). Tarian ini sering dilakukan dengan iringan muzik digubah khas.
Tarian ini diilhamkan oleh peranakan Arab dan dikatakan berasal dari Yaman melalui para pedagang dari sana. Ia mengalami pengubahsuaian dari segi bentuk dan ragamnya yang ternyata lebih tradisional sifatnya lalu berpincang melalui sifat ia dipersembahkan iaitu zapin Arab dan zapin Melayu.[13] Dalam konteks Zapin Melayu, orang Melayu merujuknya sebagai sebuah bentuk permainan yang digelar "Main Zapin" atau Permainan Zapin".[14]
Etimologi
Kata "zapin" ini menyerap dari bahasa Arab iaitu زَفْن zafn, bentuk ism kata kerja زَفَنَ zafana yang bermaksud "menari" (رقَصَ).[15][16]
Sejarah
Tarian ini dipercayai diperkenalkan oleh orang-orang Parsi dan Arab dari Hadramaut, Yaman serta Timur Tengah yang berdagang ke Nusantara terutamanya negeri-negeri Sumatera[17] serta tanah Johor mengganti peranan Melaka yang tertakluk sebagai sebuah entrepot antarabangsa pada kurun ke-16.[13]:9-11 yang mana asimilasi dengan budaya Melayu diterapkan dalam persembahan penduduk setempat.[17]
Pada awalnya seni tari dan musik Zapin dijadikan sebagai hiburan bagi murid-murid setelah mengaji agama di lingkungan kerajaan. Namun setelah bernikahnya Tengku Embung Badariah puteri Sultan Abdul Jalil Alamuddin Syah dari Siak Sri Inderapura dengan Syarif Utsman bin Syarif Abdul Rahman Syahabuddin, keberadaan Tari Zapin semakin berkembang dalam lingkungan Istana) dan menerapkan unsur-unsur budaya setempat; gaya tarian ini sengaja dilakukan pembinaan dan dipelihara sebagai suatu bentuk kesenian yang memiliki kaedah-kaedah yang luhur dan santun. Tarian ini turut diikuti Kesultanan Johor-Riau yang berjiranan; penghijrahan besar-besaran orang Yaman ke Johor pada abad ke-19 turut menguatkan pengaruh budaya Arab mengukuhkan seni tari zapin dalam negeri tersebut.[13]:9-11
Seni ini masih bertahan hidup di bekas pusat-pusat pemerintahan kerajaan Melayu seperti di Siak, Pulau Penyengat, Tambelan, pulau-pulau dalam Laut Cina Selatan, Riau, Johor dan Singapura moden;[17][18] malah sejauh wilayah Sarawak, dan Brunei Darussalam.
Gambaran umum
Tarian zapin mementingkan pergerakan berkumpulan dan bukannya usaha individu.
Pergerakan yang ada dalam tarian ini adakala menerapkan peniruan daripada alam sekeliling (anak ayam, anak ikan, lompat tiung) mahupun daripada langkah beribadah (alif mim ba, gerak sembah atau gerak salam) kerana diilhamkan amalan sufi.[17]
Pada awalnya, tarian ini khusus dimainkan oleh kaum lelaki sahaja kerana ada tujuan kegamaan, namun lama kelamaan menjadi bentuk hiburan tradisional membolehkan kaum wanita turut serta di mana dua-dua kaum menari dalam kelompok berasingan.[13]:13
Persalinan
Penari wanita memakai baju kurung, kebaya kurung dan selendang. Sanggul dan bunga-bungaan pula sering dipakaikan di kepala sebagai perhiasan.[13]:13 Penari lelaki pula berbaju Melayu sama ada dengan gaya cekak musang atau gaya teluk belanga (yang khusus di Johor) dan songkok di kepala.[13]:13
Kelengakapan muzik
Antara peralatan muzik yang mengiringi tarian Zapin adalah gambus, rebana, gendang, rebab dan marakas.
Biola tidak tergolong sebagai sejenis alat muzik tarian Zapin namun terdapat anggapan salah dalam kalangan rakyat. Ini disebabkan muzik yang dihasilkan rebab mempunyai persamaan dengan gesekan biola.
Cara tarian
Di Brunei
Mengikut dari segi sebutan dialek orang Brunei, zapin lebih dikenali dengan panggilan Jipin. Jika di Brunei, di antara zapin yang cukup digemari adalah:-
- Zapin Laila Sembah (Jipin Laila Sembah)
- Zapin Tar (Jipin Tar)
Dan mengikut dari segi asal-usul tarian zapin di Brunei, ia dipercayai pengaruh dari budayanya yang begitu sinonim dengan kedatangan pedagang bangsa Arab kepulauan Borneo yang tertumpu di Brunei. Tiada bukti sahih yang menceritakan, akan tetapi kedatangan pedagang Arab mampu mengubah seni budaya iaitu dari segi tarian. Di mana Sultan Sharif Ali, sultan Brunei ketiga juga merupakan berbangsa Arab dari Taif. Tarian ini juga kadang-kadang ditarikan secara berlagu atau berzikir atau di Brunei iaitu berdikir atau berselawat ke atas Nabi S.A.W.
Jika di Brunei, alat-alat muzik yang digunakan untuk membantu tarian Zapin ialah gambus, rebana, gendang tabur dan tar.
Di Indonesia
Di Kalimantan Barat, tari Zapin lebih dikenal dengan nama "jepin". Tarian jepin ini dapat dibezakan menjadi dua kategori besar iaitu jepin tradisional dan jepin modern yang sangat beragam menerapkan unsur baharu dan kreatif. Jepin tradisional sendiri masih dapat dibagi lagi menjadi empat jenis:
- Jepin Massal,
- Jepin Tali
- Jepin Tembung,
- Jepin Lembut - tarian jepin paling digemari
Adapun jenis tari Jepin yang lebih sering dipentaskan dan dilombakan hingga saat ini ialah tari Jepin Lembut. Tarian zapin memiliki jenis yang sangat beranekaragam, dan setiap tipe jenis Zapin memiliki pebedaan pada gerakan mahupun gaya tarian, berikut merupakan senarai ragam tari Zapin di Nusantara:
Senarai rentak zapin
- Zapin 12 Kuala Kampar (Pelalawan dan Penyalai)
- Zapin Api (Riau)
- Zapin Anak Ayam (Sumatra Utara)
- Zapin Arab (Pontianak dan Johor)
- Zapin Asli (Sumatra Utara)
- Zapin Balumpa (Sulawesi Tenggara)
- Zapin Banjar (Banjarmasin)
- Zapin Bedana (Lampung)
- Zapin Bengkalis (Bengkalis, Riau)
- Zapin Betawi (Jakarta)
- Zapin Brunei (Brunei dan Borneo Utara)
- Zapin Bujang (Riau)
- Zapin Carita (Banjarmasin)
- Zapin Cek Esah (Kepulauan Riau)
- Zapin Dana (Jambi, Sumatra Selatan dan Bengkulu)
- Zapin Dana-Dana (Gorontalo, Bolaang Mongondow Raya dan Maluku Utara)
- Zapin Dana-Dani (Nusa Tenggara)
- Zapin Dana Sarah (Jambi)
- Zapin Dara (Riau dan Sumatra Barat)
- Zapin Deli (Deli Serdang, Sumatra Utara)
- Zapin Duo (Riau)
- Zapin Gambus (Perak)
- Zapin Genjoh (Mahakam)
- Zapin Ghalet (Kedah)
- Zapin Istana (Siak)
- Zapin Jambi (Jambi)
- Zapin Kamang (Sumatra Barat)
- Zapin Kampong Bolak (Riau)
- Zapin Kampung Manggis (Jambi)
- Zapin Kasih dan Budi (Sumatra Selatan dan Riau)
- Zapin Kepri (Kepulauan Riau)
- Zapin Kerinci (Kerinci, Jambi)
- Zapin Kipas (Kalimantan Barat dan Riau)
- Zapin Kores (Johor)
- Zapin Kuala (Kalimantan Selatan)
- Zapin Kute (Kepulauan Riau)
- Zapin Kuntulan (Banyuwangi)
- Zapin Lancang Kuning (Riau)
- Zapin Lapis Batu Putih (Johor)
- Zapin Lembut (Kalimantan Barat)
- Zapin Lenga (Johor)
- Zapin Lenggok Gambus (Pekan Labuhan, Sumatra Utara)
- Zapin Mabuk Kepayang (Sumatra Utara)
- Zapin Maharani (Pelalawan)
- Zapin Mandiling (Bawean)
- Zapin Massal (Kalimantan Barat)
- Zapin Melayu (Riau)
- Zapin Melayu Johor (Johor)
- Zapin Meskom (Bengkalis, Riau)
- Zapin Nelayan (Riau)
- Zapin Padang Changkat (Perak)
- Zapin Padang Sari (Johor)
- Zapin Parit Mastar (Johor)
- Zapin Pat Lipat (Johor)
- Zapin Payung (Kalimantan Barat)
- Zapin Pecah Dua Belas (Pelalawan)
- Zapin Pekajang (Johor)
- Zapin Pekan (Riau, Sumatra)
- Zapin Penyengat (Penyengat)
- Zapin Pesisir (Kepulauan Riau)
- Zippin Pesisiran (Demak)
- Zapin Pulau (Johor)
- Zapin Putar Alam (Johor)
- Zapin Rao (Rao, Pasaman, Sumatra Barat)
- Zapin Salor (Kelantan)
- Zapin Sebat (Serawak)
- Zapin Seberang (Jambi)
- Zapin Sekaki (Sumatera Utara)
- Zapin Selat Panjang (Selat Panjang)
- Zapin Selendang (Kalimantan Barat)
- Zapin Senggayong (Kayong Utara, Kalimantan Barat)
- Zapin Sentak Kamang (Padangpanjang, Sumatra Barat)
- Zapin Serdang (Serdang, Sumatra Utara)
- Zapin Seri Bunian (Pekalongan dan Johor)
- Zapin Serumpun (Palembang)
- Zapin Serumpun Sebalai (Bangka dan Belitung)
- Zapin Siak (Siak)
- Zapin Siak Bermadah (Siak)
- Zapin Siak Sri Indrapura (Siak)
- Zapin Sigam (Sigam, Kalimantan Selatan)
- Zapin Sindang (Serawak)
- Zapin Singapura (Singapura)
- Zapin Sisit (Kalimantan Selatan)
- Zapin Tahtul (Kalimantan Selatan)
- Zapin Tali (Kalimantan Barat)
- Zapin Tamiang (Aceh Tamiang)
- Zapin Tanjung Labuh (Johor)
- Zapin Tembung (Kalimantan Barat)
- Zapin Tempurung (Melawi, Kalimantan Barat)
- Zapin Tenglu (Johor)
- Zapin Tidung Ulu (Tana Tidung, Kalimantan Utara)
- Zapin Tongga (Minangkabau)
- Zapin Raub (Pahang)
Rujukan
- ^ "Zapin". jakarta.go.id. The Official Communications, Informatics and Statistics Province's Exclusive Capital Government of Jakarta (eng). 12 December 2019. Diarkibkan daripada yang asal pada 2 Jun 2021. Dicapai pada 29 Disember 2020.
- ^ "Japin / Zapin Dance (eng)". Jakarta Tourism Service. Dicapai pada 29 Disember 2020.
- ^ "Zapin". warisanbudaya.kemdikbud.go.id. Directorate of Cultural and Heritage Diplomacy, Directorate General of Culture of The Republic of Indonesia. 2010–2020. Dicapai pada 29 December 2020.CS1 maint: date format (link)
- ^ "Japin / Zapin Dance (eng)". jakarta-tourism.go.id. Jakarta Tourism Service. Dicapai pada 29 December 2020.
- ^ "Japin". warisanbudaya.kemdikbud.go.id. Directorate of Cultural and Heritage Diplomacy, Directorate General of Culture of The Republic of Indonesia. 2015–2020. Dicapai pada 29 December 2020.CS1 maint: date format (link)
- ^ "Jepin". Directorate of Cultural and Heritage Diplomacy, Directorate General of Culture of The Republic of Indonesia. 2010–2020. Dicapai pada 29 Disember 2020.CS1 maint: date format (link)
- ^ "Jepen". warisanbudaya.kemdikbud.go.id. Directorate of Cultural and Heritage Diplomacy, Directorate General of Culture of The Republic of Indonesia. 2015–2020. Dicapai pada 29 December 2020.CS1 maint: date format (link)
- ^ "Zapin". jakarta.go.id. The Official Communications, Informatics and Statistics Province's Exclusive Capital Government of Jakarta (eng). 12 Disember 2019. Diarkibkan daripada yang asal pada 2 Jun 2021. Dicapai pada 29 December 2020.
- ^ "Japin / Zapin Dance (eng)". Jakarta Tourism Service. Dicapai pada 29 December 2020.
- ^ "Zapin dance still popular in Johor". BERNAMA. Dicapai pada 22 September 2020 – melalui The Star.
- ^ Halim Said (28 September 2017). "Johor to seek Unesco recognition for traditional zapin dance". New Straits Times (dalam bahasa Inggeris). Dicapai pada 22 September 2020.
- ^ Muqri Aziz (Januari 17, 2023). "Tarian Zapin Sarawak, antara minat dan budaya". Berita Sarawak. TVS.
- ^ a b c d e f Hilarian, Larry (2004). "The gambus (lutes) of the Malay world: its origins and significance in zapin Music" (PDF). Universiti Teknologi Nanyang Singapura – melalui UNESCO.
- ^ Hafzan Zannie Hamza. (2023). Exploring the Elements of Main Zapin: A Preliminary Reports and Studies from Fieldwork in Johor. Jurai Sembah, 4(1), 9-20. https://ejournal.upsi.edu.my/index.php/juraisembah/article/view/8168/4447
- ^ Ellya Roza; Nur Aisyah Zulkifli (2013). "The Contribution of Zapin as one of Malay Traditional Arts in Curriculum" (PDF). Al-Taklim. Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim.
- ^ "تعريف و معنى زفن في معجم المعاني الجامع". Almaany (dalam bahasa Arab). Dicapai pada 28 Disember 2020.
- ^ a b c d Indah Yuni Pangestu; Ediwar; Martion (2013). "Estetika Tari Zapin Sebagai Sumber Penciptaan Karya Kaki-kak". Bercadik. Padangpanjang, Sumatera: Institut Seni Indonesia. 1 (1): 2–3. ISSN 2656-3509.
- ^ Musical Practice of Zafin/Zapin Arab in Singapore [Amalan Muzik Zafin/Zapin Arab di Singapura] (PDF) (dalam bahasa Inggeris). Singapura: Lembaga Perpustakaan Negara Singapura. n.d.
Pautan luar
- http://www.johordt.gov.my/johordt/pelancongan/single.php?sub=4
- http://portal.unesco.org/culture/en/file_download.php/2a8362d26f374e8073746d097b85f80dhilarian.pdf
- http://jaksa.kym.edu.my/jaksa/zapin.html
- http://www.mpkj.gov.my/k_tarian.php
- http://www.heritage.gov.my/kekkwa/viewbudaya.php?id=1332
- Tarian Tradisional untuk Majlis Perkahwinan