Maluku Utara
Negeri Maluku Utara | |||||
---|---|---|---|---|---|
Pemerintah Provinsi Maluku Utara | |||||
Cogan kata: Marimoi Ngone Futuru (Melayu: Bersatu kita kuat ) | |||||
Koordinat: 0°47′N 127°22′E / 0.783°N 127.367°EKoordinat: 0°47′N 127°22′E / 0.783°N 127.367°E | |||||
Negara | Indonesia | ||||
Ditubuhkan | 1957, sebagai bahagian wilayah provinsi Maluku[1] | ||||
Dinaiktaraf sebagai Negeri | 4 Oktober 1999[2] | ||||
Ibu Negeri | Sofifi | ||||
Bandar terbesar | Ternate | ||||
Pentadbiran | |||||
• Jenis | Kerajaan Negeri | ||||
• Gabenor | Abdul Ghani Kasuba | ||||
• Timbalan Gabenor | Muhammad Natsir Thaib | ||||
Keluasan | |||||
• Jumlah | 31,982.50 km2 (12,348.51 batu persegi) | ||||
Penduduk (2014)[3] | |||||
• Jumlah | 1,141,561 | ||||
• Kepadatan | 36/km2 (92/batu persegi) | ||||
Demographics | |||||
• Agama | Islam (74.28%), Protestantism (24.9%), Roman Catholicism (0.52%) | ||||
• Bahasa | Indonesian, Ternate | ||||
Zon waktu | WIT (UTC+9) | ||||
Pendaftaran kenderaan | DG | ||||
HDI | ▬ 0.659 (Medium) | ||||
HDI rank | 27th (2015) | ||||
Laman sesawang | www |
Maluku Utara merupakan sebuah provinsi di Indonesia. Provinsi yang biasa disingkat sebagai "Malut" yang terdiri dari beberapa pulau di Kepulauan Maluku ini dahulunya merupakan bahagian daripada wilayah provinsi Maluku, namun semenjak tahun 1999 wilayah Maluku Utara ini diberikan taraf negeri oleh kerajaan pusat demi mengabulkan keinginan majoriti rakyat Maluku Utara.
Pada awal ditubuhkanya Maluku Utara, ibu kota bagi provinsi ini ialah bandar Ternate, namun semenjak 4 Ogos 2010 kerajaan tempatan memindahkan ibu kotanya ke bandar Sofifi yang berada di Pulau Tidore[4].
Kondisi Geografis
Luas total wilayah Provinsi Maluku Utara mencapai 140.255,32 km². Sebagian besar merupakan wilayah perairan laut, yaitu seluas 106.977,32 km² (76,27%). Sisanya seluas 33.278 km² (23,73%) adalah daratan.
Pulau-Pulau
Provinsi Maluku Utara terdiri dari 395 pulau besar dan kecil. Pulau yang dihuni sebanyak 64 buah, yang tidak dihuni sebanyak 331 buah.
- Pulau Halmahera (18.000 km²)
- Pulau Cibi (3.900 km²)
- Pulau Talabu (3.195 km²)
- Pulau Bacan (2.878 km²)
- Pulau Morotai (2.325 km²)
- Pulau Ternate
- Pulau Tidore
- Pulau Makian
- Pulau Kayoa
- Pulau Gebe
Sejarah
Sebelum Penjajahan
Daerah ini pada mulanya adalah bekas wilayah empat kerajaan Islam terbesar di bagian timur Nusantara yang dikenal dengan sebutan Kesultanan Moloku Kie Raha (Kesultanan Empat Gunung di Maluku), yaitu:
Pendudukan Militer Jepang
Pada era ini, Ternate menjadi pusat kedudukan penguasa Jepang untuk wilayah Pasifik.
Zaman Kemerdekaan
Orde Lama
Pada era ini, posisi dan peran Maluku Utara terus mengalami kemorosotan, kedudukannya sebagai karesidenan sempat dinikmati Ternate antara tahun 1945-1957. Setelah itu kedudukannya dibagi ke dalam beberapa Daerah Tingkat II (kabupaten).
Upaya merintis pembentukan Provinsi Maluku Utara telah dimulai sejak 19 September 1957. Ketika itu DPRD peralihan mengeluarkan keputusan untuk membentuk Provinsi Maluku Utara untuk mendukung perjuangan untuk mengembalikan Irian Barat melalui Undang-undang Nomor 15 Tahun 1956, namun upaya ini terhenti setelah munculnya peristiwa pemberontakan Permesta.
Pada tahun 1963, sejumlah tokoh partai politik seperti Partindo, PSII, NU, Partai Katolik dan Parkindo melanjutkan upaya yang pernah dilakukan dengan mendesak Dewan Perwakilan Rakyat Daerah-Gotong Royong (DPRD-GR) untuk memperjuangkan pembentukan Provinsi Maluku Utara. DPRD-GR merespons upaya ini dengan mengeluarkan resolusi Nomor 4/DPRD-GR/1964 yang intinya memberikan dukungan atas upaya pembentukan Provinsi Maluku Utara. Namun pergantian pemerintahan dari orde lama ke orde baru mengakibatkan upaya-upaya rintisan yang telah dilakukan tersebut tidak mendapat tindak lanjut yang kongkrit.
Orde Baru
Pada masa Orde Baru, daerah Moloku Kie Raha ini terbagi menjadi dua kabupaten dan satu kota administratif. Kabupaten Maluku Utara beribukota di Ternate, Kabupaten Halmahera Tengah beribukota di Soa Sio, Tidore, dan Kota Administratif Ternate beribukota di Kota Ternate. Ketiga daerah kabupaten/kota ini masih termasuk wilayah Provinsi Maluku.
Orde Reformasi
Pada masa pemerintahan Presiden Bacharuddin Jusuf Habibie, muncul pemikiran untuk melakukan percepatan pembangunan di beberapa wilayah potensial dengan membentuk provinsi-provinsi baru. Provinsi Maluku termasuk salah satu wilayah potensial yang perlu dilakukan percepatan pembangunan melalui pemekaran wilayah provinsi, terutama karena laju pembangunan antara wilayah utara dan selatan dan atau antara wilayah tengah dan tenggara yang tidak serasi.
Atas dasar itu, pemerintah membentuk Provinsi Maluku Utara (dengan ibukota sementara di Ternate) yang dikukuhkan dengan Undang-Undang Nomor 46 tahun 1999 tentang Pemekaran Provinsi Maluku Utara, Kabupaten Buru dan Kabupaten Maluku Tenggara Barat (Lembaran Negara Tahun 1999 Nomor 174, Tambahan Lembaran Negera Nomor 3895).
Dengan demikian Provinsi ini secara resmi berdiri pada tanggal 12 Oktober 1999 sebagai pemekaran dari Provinsi Maluku dengan wilayah administrasi terdiri atas Kabupaten Maluku Utara, Kota Ternate, dan Kabupaten Maluku Utara.
Selanjutnya dibentuk lagi beberapa daerah otonom baru melalui Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2003 tentang Pembentukan Kabupaten Halmahera Utara, Kabupaten Halmahera Timur, Kabupaten Halmahera Selatan, Kabupaten Kepulauan Sula, dan Kota Tidore.
Kabupaten dan Kota
Templat:Daftar Daerah Tingkat II Maluku Utara
Pemerintahan
Gubernur
Perwakilan
DPRD Maluku Utara hasil Pemilihan Umum Legislatif 2009 tersusun dari 15 partai, dengan perincian sebagai berikut:[5]
Partai | Kursi | % |
---|---|---|
Partai Golkar | 10 | - |
Partai Demokrat | 5 | - |
PDI-P | 5 | - |
PKS | 4 | - |
PBB | 4 | - |
PAN | 4 | - |
Partai Gerindra | 2 | - |
Partai Hanura | 2 | - |
PDS | 2 | - |
PDK | 1 | - |
PPP | 1 | - |
PKPB | 1 | - |
PPD | 1 | - |
Barnas | 1 | - |
Total | 45 | 100,0 |
Ekonomi
Perekonomian daerah sebagian besar bersumber dari perekonomian rakyat yang bertumpu pada sektor pertanian, perikanan, dan jenis hasil laut lainnya.
Daya gerak ekonomi swasta menunjukkan orientasi ekspor, antara lain:
- Pengolahan Kayu (Pulau Halmahera)
- Falabisahaya (Pulau Mangoli)
- Perkebunan Pisang di Galela (Pulau Halmahera)
- Perikanan dengan melibatkan perikanan rakyat, oleh PT Usaha Mina (BUMN) di Panamboang (Pulau Bacan)
- Tambang Emas oleh PT Nusa Halmahera Mineral di Kao dan Malifut (Pulau Halmahera)
- Tambang Nikel oleh PT Aneka Tambang di Pulau Gebe dan Pulau Pakal
Transportasi
Jalan Darat
Panjang Jalan
- Jalan negara; sepanjang 58,50 km
- Jalan provinsi; sepanjang 404 km
- Jalan kabupaten; sepanjang 501,20 km
Fisik Jalan
- Jalan Aspal; sepanjang 106 km
- Jalan Sirtu; sepanjang 6 km
- Jalan Tanah; sepanjang 851,7 Km
Kondisi Jalan
- Baik; sepanjang 4 km,
- Sedang; sepanjang 56,3 km
- Rusak Ringan; sepanjang 112,7 km
- Rusak Berat; sepanjang 474 km
- Belum ditembus; sepanjang 310,4 km
Kendaraan Angkutan (per April 2010)
- Roda dua (ojek); sejumlah > 5000 unit
- Roda empat; sejumlah > 500 unit
- Mobil Penumpang (Mikrolet dan Carry); sejumlah > 300 unit
- Mobil (Pick Up) Led Bak R6; sejumlah > 300 unit
- Roda enam; sejumlah 50 unit
- Mobil Barang (Truck Bak Kayu); sejumlah 100 unit
- Mobil Barang (Dump Truck); sejumlah 100 unit
-->
Rujukan
- ^ [1] Sejarah Maluku
- ^ [2] Profil provinsi Maluku Utara] Profil Maluku Utara
- ^ Central Bureau of Statistics: Census 2010 Diarkibkan 2010-11-13 di Wayback Machine, retrieved 17 January 2011 (Indonesia)
- ^ "SBY Resmikan Perpindahan Ibu Kota Maluku". Kompas Daring. 2010-08-04. Dicapai pada 2010-08-04.
- ^ Partai Golkar Tempatkan Wakil Terbanyak di DPRD Provinsi Malut. Media Indonesia Daring. Edisi 19-05-2009.
Pautan luar
- (Indonesia) Situs resmi pemerintah provinsi
Tolong bantu menterjemahkan sebahagian rencana ini. Rencana ini memerlukan kemaskini dalam Bahasa Melayu piawai Dewan Bahasa dan Pustaka. Sila membantu, bahan-bahan boleh didapati di Maluku+Utara (Inggeris). Jika anda ingin menilai rencana ini, anda mungkin mahu menyemak di terjemahan Google. Walau bagaimanapun, jangan menambah terjemahan automatik kepada rencana, kerana ini biasanya mempunyai kualiti yang sangat teruk. Sumber-sumber bantuan: Pusat Rujukan Persuratan Melayu. |
- (Indonesia) Badan Pusat Statistik: Maluku Utara
Jika anda melihat rencana yang menggunakan templat {{tunas}} ini, gantikanlah dengan templat tunas yang lebih spesifik.