Bahasa Jawa | |||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Båså Jåwå ꦧꦱꦗꦮ باسا جاوا Båså Jawi | |||||||||
Asli kepada | Indonesia | ||||||||
Kawasan | Indonesia:Pulau Jawa (terutama di Jawa Tengah, Daerah Istimewa Yogyakarta, dan Jawa Timur); Lampung; dan provinsi-provinsi lain sepanjang Indonesia.Daerah dengan diaspora Jawa yang signifikan: Belanda • Suriname • Malaysia (terutama di Johor, Perak, Selangor, dan minoriti di Sarawak dan Sabah) • New Caledonia | ||||||||
Etnik | Jawa | ||||||||
Penutur bahasa | −21 juta penutur jati (2023)www.detik.com > detikpedia | ||||||||
Austronesia
| |||||||||
Bentuk awal | |||||||||
Latin Tulisan Jawa Pegon | |||||||||
Status rasmi | |||||||||
Bahasa rasmi di | Daerah Istimewa Yogyakarta[1] | ||||||||
Bahasa minoriti dikenali di | |||||||||
Dikawal selia oleh | Balai Bahasa Provinsi Jawa Tengah Balai Bahasa DI Yogyakarta Balai Bahasa Provinsi Jawa Timur | ||||||||
Kod bahasa | |||||||||
ISO 639-1 | jv | ||||||||
ISO 639-2 | jav | ||||||||
ISO 639-3 | Pelbagai:jav – bahasa Jawajvn – bahasa Jawa Karibiajas – bahasa Jawa Kaledonia Baruosi – bahasa Osingtes – bahasa Tenggerkaw – bahasa Jawa Kuno | ||||||||
Glottolog | mode1251 | ||||||||
Hijau tua: wilayah bahasa Jawa sebagai bahasa asli dan majoriti.Hijau muda: wilayah bahasa Jawa sebagai bahasa minoriti. | |||||||||
Page Templat:Maplink/styles-multi.css has no content. |
Bahasa Jawa ialah bahasa pertuturan etnik Jawa terutama di sesetengah bahagian Banten, Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah dan Jawa Timur di Indonesia. Bahasa Jawa terbahagi kepada dua, iaitu Ngoko dan Kromo. Ngoko sendirinya berkembang secara tidak langsung menjadi ngoko kasar dan ngoko halus (campuran ngoko dan kromo) Selanjutnya, Krama itu terbahagi lagi menjadi Krama, Krama Madya, Krama Inggil (Krama Halus).
Krama Madya inipun agak berlainan antara Krama yang dituturkan di kota (Sala) dengan Krama yang dituturkan di pinggiran (desa). Justeru, Krama Haluspun berlainan antara Krama Halus/Inggil yang dituturkan oleh kalangan Kraton (Istana) dengan kalangan rakyat biasa (awam).
Bahasa Jawa dianggarkan dituturkan sekitar dua pertiga penduduk pulau Jawa; jumlah keseluruhan penutur bahasa Jawa dalam negara Indonesia diperkirakan mencapai sekitar 80 juta orang pada tahun 2023.[2] Ia antara bahasa utama dituturkan dalam Jakarta ibukota negara Indonesia[3] yang mempengaruhi utama bahasa baku Indonesia selain loghat-loghat Betawi dan Riau sebanyak 69.1% dari keseluruhan bahasa daerah diserap.[4]
Bahasa Jawa ini mempunyai aksaranya sendiri yang dikembangkan daripada huruf Pallava dan juga huruf Pegon yang diubah suai daripada huruf Arab.
Penduduk Jawa yang berhijrah ke Malaysia turut membawa bahasa dan kebudayaan Jawa ke Malaysia sehinggakan terdapat kawasan penempatan mereka dikenali sebagai kampung Jawa dan padang Jawa. Bahasa jawa juga bahasa rasmi di daerah Istimewa Yogyakarta[5]
Loghat
Loghat pada bahasa Jawa terbahagi menjadi dua kategori:
- Loghat Sosial
- Loghat Daerah
Loghat dalam bahasa Jawa merujuk kepada kelas sosial:
Kedua-dua loghat terakhir digunakan di kalangan keluarga Kraton dan sukar difahami oleh orang Jawa kebanyakannya.
Kelainan perkataan menurut loghat sosial dalam bahasa Jawa boleh difahami melalui contoh berikut:
- Bahasa Melayu: "Maaf, bolehkah saya bertanya, apa awak tahu di mana semasa tempat abang Budi bermastautin?"
- Bahasa Indonesia: “Maaf, bolehkah saya bertanya, apa kau tahu di mana sekarang tempat bermukimnya mas Budi?”
Maka perkataan dalam cara berbicara loghat-loghat Ngoko dan Kromo ialah:
- Ngoko kasar: “Eh, aku arep takon, omahé Budi kuwi, nèng*ndi?’
- Ngoko alus: “Aku nyuwun pirsa, dalemé mas Budi kuwi, nèng endi?”
- Ngoko meninggikan diri sendiri: “Aku kersa ndangu, omahé mas Budi kuwi, nèng ndi?”
- Madya: “Nuwun sèwu, kula ajeng tanglet, griyané mas Budi niku, teng pundi?”
- Madya alus: “Nuwun sèwu, kula ajeng tanglet, dalemé mas Budi niku, teng pundi?”
- Krama andhap: “Nuwun sèwu, dalem badhé nyuwun pirsa, dalemipun mas Budi punika, wonten pundi?”
- Krama: “Nuwun sewu, kula badhé takèn, griyanipun mas Budi punika, wonten pundi?”
- Krama inggil: “Nuwun sewu, kula badhe nyuwun pirsa, dalemipun mas Budi punika, wonten pundi?”
Berdasarkan daerah, loghat bahasa Jawa ialah:
Kelompok Bahasa Jawa Bahagian Barat:
- Loghat Banten
- Loghat Indramayu-Cirebon
- Loghat Tegal
- Loghat Banyumasan
- Loghat Bumiayu (peralihan Tegal dan Banyumas)
Kelompok pertama di atas sering digelar bahasa Jawa ngapak-ngapak.
Kelompok Bahasa Jawa Bahagian Tengah:
- Loghat Pekalongan
- Loghat Kedu
- Loghat Bagelen
- Loghat Semarang
- Loghat Pantai Utara Timur (Jepara, Rembang, Kudus, Pati)
- Loghat Blora
- Loghat Mataraman
Kelompok kedua di atas sering digelar Bahasa Jawa Standard, khususnya Loghat Mataram.
Kelompok Bahasa Jawa Bahagian Timur:
- Loghat Madiun
- Loghat Pantura Jawa Timur (Tuban, Bojonegoro)
- Loghat Surabaya
- Loghat Malang
- Loghat Tengger
- Loghat Banyuwangi (atau disebut Bahasa Osing)
Kelompok ketiga di atas sering digelar Bahasa Jawa Timuran.
Aksara Jawa
Hanacaraka atau Carakan ialah aksara yang digunakan bagi menulis bahasa Jawa pada masa dahulu. Aksara ini masih diajarkan pada sekolah-sekolah di pulau Jawa. Seperti aksara Asia Tenggara lainnya, aksara ini juga mengambil model daripada Aksara Pallava/Vatteluttu.
Meskipun begitu, setiap aksara telah mempunyai bentuk yang berlainan sehingga setiap penutur tidak mampu membaca aksara lain meskipun berada dalam satu keluarga.
Huruf-huruf dasar dalam Hanacaraka/Carakan :
Apabila diucapkan, susunan aksara tersebut dapat membentuk kalimat: Hana Caraka (Terdapat Pengawal); Data Sawala (Berlainan Pendapat); Padha Jayanya (Sama kuat/hebatnya); Maga Bathanga (Kedua-duanya mati).
Ada pula tafsiran berlain-lainan yang diajarkan oleh Pakubuwono IX, Raja Kasunanan Surakarta. Tafsiran tersebut ialah:
- Ha-Na-Ca-Ra-Ka bererti ada "utusan" iaitu utusan hidup, berupa nafas yang berkewajiban menyatukan jiwa dengan jasad manusia. Maksudnya, ada yang mempercayakan, ada yang dipercaya dan ada yang dipercaya untuk bekerja. Ketiga-tiga unsur itu ialah Tuhan, manusia dan kewajipan manusia (sebagai ciptaan).
- Da-Ta-Sa-Wa-La bererti manusia setelah diciptakan sampai dengan data "saatnya (dipanggil)" tidak boleh sawala "mengelak" manusia (dengan segala atributnya) harus bersedia melaksanakan, menerima dan menjalankan kehendak Tuhan.
- Pa-Dha-Ja-Ya-Nya bererti menyatunya zat pemberi hidup (Khalik) dengan yang diberi hidup (makhluk). Maksudnya padha "sama" atau sesuai, jumbuh, cocok "tunggal batin yang tercermin dalam perbuatan berdasarkan keluhuran dan keutamaan. Jaya itu "menang, unggul" sungguh-sungguh dan bukan menang-menangan "sekadar menang" atau menang tidak tertib.
- Ma-Ga-Ba-Tha-Nga berarti menerima segala yang diperintahkan dan yang dilarang oleh Tuhan Yang Maha Kuasa. Maksudnya manusia harus pasrah, sumarah pada garis kudrat, meskipun manusia diberi hak untuk mewiradat, berusaha untuk menghalanginya.
Lihat juga
Wikipedia Bahasa Jawa, ensiklopedia bebas |
Rujukan
- ^ Ralat petik: Tag
<ref>
tidak sah; tiada teks disediakan bagi rujukan yang bernamaperda-no-2-tahun-2021
- ^ Wulandari, Trisna. "Badan Bahasa: Ada Kemunduran Penutur Bahasa Jawa, Bagaimana agar Tak Punah?". detikedu (dalam bahasa Indonesia). Dicapai pada 2023-11-25.
- ^ Errington, J. J. (1986). "Continuity and Change in Indonesian Language Development". The Journal of Asian Studies. Association for Asian Studies. 45 (2): 335. doi:10.2307/2055846.
- ^ Samuel, Jérôme (2008). Kasus Ajaib Bahasa Indonesia? Pemordenan Kosakata dan Politik Peristilahan. Jakarta: Kepustakaan Populer Gramedia. ISBN 979-9100-49-6.
- ^ https://peraturan.bpk.go.id/Home/Details/162614/perda-no-2-tahun-2021
Pautan luar
- Belajar bahasa Jawa
- Belajar bahasa Jawa Malaysia
- Nulisa Aksara Jawa - cara termudah untuk menulis Aksara Jawa
https://peraturan.bpk.go.id/Home/Details/162614/perda-no-2-tahun-2021
- Pages with TemplateStyles errors
- Rencana yang memerlukan rujukan tambahan dari April 2024
- Rencana yang mengandungi teks bahasa Jawa
- Rencana dengan penyataan dipertikaikan
- Halaman artikel bahasa dengan sampel teks
- Bahasa dengan kod ISO 639-2 code
- Bahasa dengan kod ISO 639-1 code
- Rencana bahasa ISO yang memetik sumber selain Ethnologue
- Bahasa
- Jawa
- Bahasa di Malaysia
- Bahasa di Indonesia
- Bahasa di Singapura
- Bahasa di Suriname