Makroevolusi ialah skala analisis evolusi yang dipisahkan dari takungan gen.[1] Kajian makroevolusioner berfokus pada perubahan yang berlaku pada tahap spesies. Ini berbeza dengan mikroevolusi,[2] yang merujuk kepada perubahan evolusioner yang kecil (biasanya dijelaskan sebagai perubahan pada frekuensi alel) dalam suatu spesies ataupun populasi.[3]
Paleontologi, biologi perkembangan evolusioner, genomik perbandingan, dan filostratigrafi genomik menyumbang terhadap kebanyakan bukti-bukti akan pola-pola dan proses-proses semula jadi yang dapat diklasifikasikan sebagai makroevolusi. Sebagai contoh makroevolusi ialah kemunculan bulu sepanjang evolusi burung dari dinosaurus teropod.
Transformasi yang terjadi dengan tiba-tiba dan cepat dari suatu sistem biologi kepada yang lain, misalnya perubahan kehidupan air ke darat ataupun peralihan invertebrata ke vertebrata amatlah jarang. Ketika suatu bentuk kehidupan mengalami perubahan cepat tersebut, makhluk tersebut biasanya tidak akan menemui banyak persaingan dan mampu mengeksploitasi sekitarnya dan memunculkan pola radiasi adaptif. Hal ini dapat menyebabkan evolusi bertumpu, di mana dua populasi yang tidak berhubungan menampakkan adaptasi yang mirip.[4]
Rujukan
[sunting | sunting sumber]- ^ Matzke, Nicholas J. and Paul R. Gross. 2006. Analyzing Critical Analysis: The Fallback Antievolutionist Strategy. In Eugenie Scott and Glenn Branch, Not in Our Classrooms: Why Intelligent Design is Wrong for Our Schools, Beacon Press, Boston ISBN 0-8070-3278-6[halaman diperlukan]
- ^ Dobzhansky, Theodosius Grigorievich (1937). Genetics and the origin of species. New York: Columbia Univ. Press. m/s. 12. Templat:LCCN.
- ^ Reznick DN, Ricklefs RE (2009). "Darwin's bridge between microevolution and macroevolution". Nature. 457 (7231): 837–42. doi:10.1038/nature07894. PMID 19212402.
- ^ Introduction to Ecology (1983) - J.C. Emberlin, chapter 8