Republik Indonesia yang berbatasan dengan perairan Filipina. Pulau ini termasuk ke dalam desa Miangas, kecamatan Nanusa, Kabupaten Kepulauan Talaud, provinsi Sulawesi Utara, Indonesia. Miangas adalah salah satu pulau yang bergabung dalam gugusan Kepulauan Nanusa yang berbatasan langsung dengan Filipina.
Miangas adalah salah sebuah pulau yang terletak di perairanPulau ini merupakan salah satu dari pulau-pulau terluar Indonesia dimana pulau ini berjauhan dari bandar-bandar utama yang terletak di Indonesia dan lokasinya yang terpencil. Aktiviti keganasan serta penyelundupan sering terjadi di pulau ini. Pulau ini memiliki luas sekitar 3,15 km². Jarak Pulau Miangas dengan Kecamatan Nanusa adalah sekitar 145 mil, sedangkan jarak ke Filipina hanya 48 mil. Pulau Miangas memiliki jumlah penduduk seramai 678 orang (2003) dengan majoriti adalah Suku Talaud. Perkahwinan dengan warga Filipina adalah suatu perkara yang biasa di pulau ini dan perkara ini tidak mampu untuk dihindar atau dikawal oleh pemerintah Indonesia berikutan jaraknya yang terlalu hampir dengan Filipina. Bahkan beberapa laporan mengatakan mata wang yang digunapakai di pulau ini adalah peso.
Belanda menguasai pulau ini sejak tahun 1677. Filipina sejak tahun 1891 memasukkan Miangas ke dalam wilayahnya. Miangas dikenali dengan nama La Palmas dalam peta Filipina. Belanda kemudian bereaksi dengan mengajukan masalah Miangas ke Mahkamah Keadilan Antarabangsa. Mahkamah Keadilan Antarabangsa mengemukan penghakiman dibawah Hakim Max Huber pada tanggal 4 April 1928 kemudian memutuskan Miangas menjadi milik sah Belanda (Hindia Belanda). Filipina kemudian menerima keputusan tersebut.
Aplikasi jejaring Google Maps memiliki kesalahan dengan memasukkan pulau miangas sebagai bagian dari Filipina.[1]
Rujukan
Pautan luar
- (Indonesia) 12 pulau terluar rawan dikuasai negara tetangga