Lesung merupakan bekas yang digunakan bersama alu untuk menumbuk bahan tertentu sama ada terpisah-pisah ataupun menjadi lumat.
Lesung padi
Lesung terbuat dari kayu berbentuk seperti perahu berukuran kecil dengan panjang sekitar 2 meter, lebar 0.5 meter dan kedalaman sekitar 40 cm. Ia dipegang dengan tangan mahupun dengan kaki (juga dipanggil lesung hindik)
Lesung sendiri sebenarnya hanya wadah cekung, biasanya dari kayu besar yang dibuang bagian dalamnya. Gabah yang akan diolah ditaruh di dalam lubang tersebut. Padi atau gabah lalu ditumbuk dengan alu, tongkat tebal dari kayu, berulang-ulang sampai beras terpisah dari sekam. Lesung di Jawa biasa dibuat dari kayu embacang yang sudah tua.[1]
Lesung rempah
Lesung jenis ini pula (juga dipanggil cobek) merujuk kepada sejenis mangkuk sebagai alas untuk kegiatan menumbuk atau mengulek bahan-bahan kecil tertentu (misalnya lada, rempah-ratus, jamu sambal belacan). Ia lazim diperbuat daripada batu.
Bentuk dan ukuran lesung beraneka ragam sesuai kebutuhan penggunanya:
- Lesung kecil (berdiameter 8–13 cm) biasanya untuk penyajian sambal secara perseorangan di rumah makan,
- Lesung yang berukuran sedang (diameter 15–20 cm) untuk penggunaan rumah tangga,
- Lesung berukuran besar (diameter 30–40 cm) dan agak datar biasanya digunakan oleh penjual gado-gado atau warung makan yang menyajikan hidangan sambal yang dibuat dalam jumlah besar.
Bentuk lesung ini dapat berbeza-beza, sama ada ia mencekung dalam menyerupai mangkuk atau lumpang, ada pula yang datar.
Lihat juga
Rujukan
- ^ Boer, E. et al. 1995. Mangifera L. in R.H.M.J. Lemmens, I. Soerianegara & W.C. Wong (eds). "Timber trees: Minor commercial timber". Plant Resources of South-East Asia (PROSEA) 5(2): 323-339. Leiden:Backhuys Publishers.