Rencana ini memerlukan kemas kini dalam Bahasa Melayu piawai Dewan Bahasa dan Pustaka. Silalah membantu. Anda boleh rujuk: Laman Perbincangannya • Dasar dan Garis Panduan Wikipedia • Manual Menyunting |
Rencana ini tidak memetik apa-apa sumber atau rujukan. |
Sebahagian daripada siri berkaitan |
Baitulmaqdis |
---|
Masjid al-Aqsa |
Kota Suci atau Bait Allah ({{BaitulMaqdis|"Dome of the rock"





Etimologi
Istilah Alkitab yang digunakan untuk Bait Suci adalah Beit Adonai atau Rumah Allah. Kerana orang Yahudi dilarang menyebutkan nama yang kudus, dalam bahasa Ibrani, tempat ini disebut Beit HaMikdash atau Rumah Suci. Tempat ini adalah peribadahan satu-satunya di Jerusalem yang disebut dengan nama Rumah Suci.
Bait Suci Pertama
Ada dua Bait Suci yang berdiri berturut-turut di Bukit Bait Suci di Jerusalem:
Membangun kembali Bait Allah Ketiga
Pembangunan kembali Bait Suci di masa kini
Umat Muslim membangun Kubah Shakhrah dan Masjid al-Aqsa di lokasi dari Bait Suci Yahudi yang telah dihancurkan dulu. Setiap upaya untuk menghancurkan dan menggantikan tempat-tempat suci Muslim ini dengan sebuah bait suci Yahudi akan berbahaya dalam iklim politik dan keagamaan sekarang. Namun demikian, tak mungkin orang Yahudi membangun kembali Bait Suci di tempat yang lain kerana kerana hal itu bertentangan dengan pandangan hukum Yahudi yang diakui, termasuk pandangan para tokoh hukum terkemuka Yahudi, Sanhedrin yang kini telah dibentuk kembali. Kompleksitas yang muncul di sekitar pembangunan kembali Bait Suci merupakan suatu tantangan yang tampaknya tak mungkin diatasi.
Kontroversi para pemodenisasi tentang lokasi Bait Suci
Sebuah prasasti batu (2.43×1 m) dengan tulisan dalam bahasa Ibrani "Bagi Tempat Meniup Sangkakala" digali oleh B. Mazar pada kaki bagian selatan dari Bukit Bait Suci, diyakini sebagai bagian dari Bait Suci Kedua.
Pada 1999 Dr. Ernest L. Martin menerbitkan sebuah buku yang kontroversial berjudul The Temples that Jerusalem Forgot (Bait Suci yang Dilupakan Yerusalem) berdasarkan gagasan dari Ory Mazar, anak Profesor Benjamin Mazar dari Universitas Ibrani. Pada 1995 Dr. Martin menulis sebuah rancangan laporan untuk mendukung teori ini. Ia menulis: "Saat itu saya percaya bahawa Simon orang Hasmonean (bersama-sama dengan Herodes satu abad kemudian) memindahkan Bait Suci dari gundukan Ofel ke daerah Kubah as-Shakhrah."
Namun, setelah mempelajari kata-kata Yosefus mengenai Bait Suci Herodes, yang dilaporkan berada di tempat yang sama denagn Bait-bait Suci sebelumnya, ia kemudian membaca laporan Eleazar yang memimpin pasukan terakhir perlawanan Yahudi terhadap orang-orang Romawi di Masada yang menyatakan bahwa benteng Romawi adalah satu-satunya bangunan yang tersisa pada tahun 73 M. "Mengingat hal ini, saya tiba pada kesimpulan pada 1997 bahwa semua Bait Suci itu memang terletak di gundukan Ofel di atas daerah Mata Air Gihon." Teori ini menyiratkan bahwa Judaisme saat itu sedang berjuang untuk melestarikan lokasi yang keliru, yang pada gilirannya menyulut reaksi dari pihak Muslim.
The Temples that Jerusalem Forgot karya Dr. Martin menjadi semakin kontroversial mengingat kenyataan bahwa ia sebelumnya pernah terlibat selama lima tahun dalam penggalian-penggalian dekat Tembok Barat dalam sebuah proyek bersama antara Universitas Ibrani dan Ambassador College, penerbit majalah The Plain Truth yang disunting oleh Herbert W. Armstrong.
Bukti arkeologi
Penggalian-penggalian arkeologi telah menemukan 100 mikvaoth (tempat baptisan ritual) di sekeliling daerah yang dikenal sebagai Bukit Kuil atau Masjid al-Aqsa. Ini adalah bukti yang kuat bahwa wilayah ini dianggap sebagai tempat yang sangat suci di zaman dahulu dan tak mungkin berfungsi sebagai wilayah sekular. Namun demikian, hal ini tidak menunjukkan di mana persisnya daerah Bait Suci itu dulu berdiri.
Artikel-artikel penting tentang masalah lokasi Bait Suci Jerusalem terdapat dalam majalah Biblical Archaeology Review, dalam nombor-nombor berikut: Julai/Ogos 1983, November/Disember 1989, Mac/April 1992, Julai/Ogos 1999, September/Oktober 1999, Mac/April 2000, September/Oktober 2005. Beberapa dari artikel ini mendukung teori Profesor Asher Kaufman bahwa Bait Suci terletak di Bukit Bait Suci, tetapi sedikit lebih ke utara daripada Kubah Shakhrah (yang sesungguhnya merupakan bagian dari "Batu yang Hilang" pada masa Bait Suci Kedua.
Kontroversi terbaru
Pada 27 Disember 2004, dilaporkan dalam The Globe and Mail terbitan Toronto bahawa Muzium Israel di Jerusalem menemukan baahwa delima gading yang diyakini orang pernah menghiasi tongkat yang digunakan oleh imam agung di Bait Suci Salomo sesungguhnya palsu. Artefak ini adalah benda paling penting dari zaman Alkitab di dalam koleksinya. Ia merupakan bagian dari sebuah pameran keliling pada di Muzium Peradaban Kanada pada 2003. Para pakar bimbang bahawa penemuan ini adalah bahagian dari penipuan antarabangsa menyangkut benda-benda kuno. Laporan itu menggambarkan bahawa delima sebesar ibu jari itu, yang tingginya cuma 44 mm, yang digambarkan ditulisi huruf Ibrani kuno yang berbunyi "Sumbangan suci bagi imam-imam di Rumah YHWH." Sebagian arkeologi berpendapat bahwa artefak ini sesungguhnya berasal dari Zaman Perunggu Akhir. Namun ada pula pendapat yang mengatakan bahwa Salomo dan Baitnya sesungguhnya berasal dari Zaman Perunggu Akhir, yang membuat kontroversi ini tidak perlu.
Pandangan Muslim
Baitullah/Bayt'ul-Lah ertinya Rumah Tuhan dalam Islam adalah sebutan untuk Kaabah yang terletak di Masjidil Haram, sedangkan Masjid yang jauh (Masjid al-Aqsa) adalah sebutan untuk seluruh kawasan suci (Al-Haram Al-Quds Al-Syarif) pada tempoh awal Muslim (bukan hanya bangunan fizik Masjid yang dibangunkan di bahagian belakang kawasan tersebut sahaja (binaan asal oleh Khalifah Abdul Malik bin Marwan). Ketika memasuki Jerusalem, Khalifah Umar Al-Khattab, yang pertama kali menemukan lokasi Masjid Daud (dengan dibantu oleh uskup Palestina) sesuai sifat-sifat yang digambarkan Nabi Muhammad kepadanya. Abdul Malik bin Marwan juga membangun Kubah Al-Sakhrah yang menaungi Sakhrah (batu hampar suci) yang pernah menjadi arah kiblat solat jika berada di dalam kawasan Al-Haram al-Syarif (sewaktu zaman Nabi Muhammad di Makkah). Setiap masjid adalah Rumah Tuhan (Bait Allah), sehingga Masjid biasanya dinamakan dengan nama-nama Allah misalnya Baitur-Rahman (Rumah Sang Maha Penyayang], Baitus-Salam (Rumah Sang Maha Pendamai}, dan sebagainya.
Perjalanan Israk
Al-Quran dalam Surat Al Israa’ :1-8, menceritakan peristiwa Israk dan sejarah umat terdahulu. Awal surah ini merupakan isyarat kepada umat Islam sebagai umat yang akan menjadi besar, padahal saat itu umat Islam adalah golongan yang kecil dan lemah.
- 1. Maha Suci Allah, yang telah memperjalankan hamba-Nya pada suatu malam dari Al-Masjidil Haram ke Masjid al-Aqsa yang telah kami berkahi sekelilingnya agar Kami perlihatkan kepadanya sebagian dari tanda-tanda (kebesaran) Kami. Sesungguhnya Dia adalah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.
- 2. Dan Kami berikan kepada Musa kitab (Taurat) dan Kami jadikan kitab Taurat itu petunjuk bagi Bani Israil (dengan firman) : “Janganlah kamu mengambil penolong selain Aku,
- 3. (yaitu) anak cucu dari orang-orang yang Kami bawa bersama-sama Nuh. Sesungguhnya dia adalah hamba (Allah) yang banyak bersyukur.
- 4. Dan telah Kami tetapkan terhadap Bani Israil dalam Kitab itu: “Sesungguhnya kamu akan membuat kerusakan di muka bumi ini dua kali dan pasti akan menyombongkan diri dengan kesombongan yang besar”.
- 5. Maka apabila datang datang saat hukuman bagi (kejahatan) pertama dari kedua (kejahatan) itu, Kami datangkan kepadamu hamba-hamba Kami yang mempunyai kekuatan yang besar, lalu mereka merajalela di kampung-kampung, dan itulah ketetapan yang pasti terlaksana.
- 6. Kemudian Kami berikan kepadamu giliran untuk mengalahkan mereka kembali Kami membantumu dengan harta kekayaan dan anak-anak dan Kami jadikan kamu kelompok yang besar. Jika kamu berbuat baik (berarti) kamu berbuat baik bagi dirimu sendiri, dan jika kamu berbuat jahat, maka (kejahatan) itu bagi dirimu sendiri, dan
- 7. Apabila datang saat hukuman bagi (kejahatan) kedua, (Kami datangkan orang-orang lain) untuk menyuramkan muka-muka kamu dan mereka masuk ke dalam masjid, sebagaimana musuh-musuhmu memasukinya pada kali pertama dan untuk membinasakan sehabis-habisnya apa saja yang mereka kuasai.
- 8. Mudah-mudahan Tuhanmu akan melimpahkan rahmat(Nya) kepadamu; dan sekiranya kamu kembali kepada (kedurhakaan), niscaya Kami kembali (mengazabmu), dan Kami jadikan neraka Jahanam penjara bagi orang-orang yang tidak beriman.
Kaabah adalah rumah ibadah pertama
Firman Allah:
- Tercantum di dalam Al-Quran, surah ke-3 yang menyebutkan:
"Sesungguhnya Rumah yang mula-mula dibangun untuk tempat beribadah umat manusia adalah Baitullah yang di Bakkah (Makkah) yang diberkahi dan petunjuk bagi semua manusia". (Surah Ali Imran: 96-97)
Nabi Ibrahim
Nabi Ibrahim a.s. pernah berdoa:
- “Ya Tuhan kami, sesungguhnya aku telah menempatkan sebagian keturunanku di lembah yang tidak mempunyai tanam-tanaman, di dekat Rumah Engkau (Baitullah) yang dihormati. Ya Tuhan kami, yang demikian itu agar mereka mendirikan shalat, maka jadikanlah hati sebagian manusia cenderung kepada mereka dan beri rezkilah mereka dari buah-buahan, mudah-mudahan mereka bersyukur” (Surah 14:37)
Selain itu:
- Dan ingatlah ketika Ibrahim diuji Tuhan-Nya dengan beberapa kalimat perintah dan larangan lalu Ibrahim menunaikannya. Allah berfirman : “Sesungguhnya Aku akan menjadikanmu imam bagi seluruh manusia”. Ibrahim berkata : “ Dan saya mohon juga dari keturunanku”. Allah berfirman : “Janji-Ku (ini) tidak mengenai orang-orang yang zalim. Dan (ingatlah), ketika Kami menjadikan Rumah itu (Baitullah) tempat berkumpul manusia dan tempat yang aman. Dan jadikanlah sebagian Maqom Ibrahim tempat shalat” dan telah Kami perintahkan kepada Ismail : “Bersihkanlah Rumah-Ku untuk orang-orang yang thawaf, yang i’tikaf, yang ruku' dan yang sujud". (Surah 2:124-125)
Juga:
- “Dan ingatlah ketika Ibrahim meninggikan (membina) dasar-dasar Baitullah bersama Ismail seraya berdo’a: Ya Tuhan kami terimalah daripada kami amalan kami, sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui. Ya Tuhan kami jadikanlah kami berdua orang yang tunduk patuh kepada Engkau dan tunjukanlah kepada kami cara-cara dan tempat-tempat ibadah haji kami, dan terimalah taubat kami. Sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Menerima Taubat lagi Maha Penyayang. Ya Tuhan kami utuslah untuk mereka seorang Rasul dari kalangan mereka yang akan membacakan kepada mereka ayat-ayat Engkau dan mengajarkan mereka Al-Kitab (Al-Qur’an) dan Al-Hikmah (As-Sunnah) serta mensucikan mereka. Sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.” (Surah 2 : 127-129)
Lihat juga
- Masjid al-Aqsa
- Musala Al-Qibli
- Kubah Al-Sakhrah
- Tembok Meratap (Tembok Barat)
- Bait Suci ketiga
Sebahagian daripada siri berkaitan |
Islam |
---|
![]() |