Kabaret [ka-ba-rét; pinjaman Perancis: cabaret ] difahamkan sebagai pertunjukan atau pementasan seni lazim di Dunia Barat yang biasanya ada hiburan berupa muzik, komedi dan seringkali sandiwara atau tari-menari. Persembahan sebegini khususnya dilangsungkan di restoran atau kelab malam yang mempunyai panggung pertunjukan untuk disaksikan para penonton yang duduk di meja-meja (seringkali sambil makan minum) sekeliling sambil dihiburkan seorang pengacara majlis.
Di Amerika Syarikat, tarian bogel, burlesque, persembahan mak nyah mahupun persembahan nyanyian sola diiringi dengan pemain piano sering dianggap sebagai kabaret.
Perkataan kabaret pertama kali digunakan pada tahun 1655.[1]
Kelaziman mengikut negara
Perancis
Kabaret pertama dibuka pada 1881 di Montmartre, Paris oleh Rodolphe Salis. Tak lama kemudian setelah tempat itu dibuka, namanya diganti menjadi Le Chat Noir (Kucing Hitam). Kabaret ini menjadi tempat di mana para seniman baru dapat cuba pertunjukan-pertunjukan mereka di hadapan teman mereka sebelum dibawakan di depan penonton. Tempat ini laris dikunjungi sehingga mendapat perhatian orang-orang penting pada masa itu termasuk Alphonse Allais, Jean Richepin, Aristide Bruant, dan orang-orang dari pelbagai bidang pekerjaan dari wanita atasan sampailah wartawan. Chat Noir adalah tempat di mana mereka dapat melupakan pekerjaan mereka. Pada 1887, kabaret iniditutup karena situasi ekonomi yang buruk yang membuat pertunjukan-pertunjukan seperti ini menjadi vulgar.
Moulin Rouge yang dibangun pada 1889 di daerah pelacuran Pigalle dekat Montmartre dengan kincir angin tiruan yang besar dan merah menghiasi atapnya menarik banyak artis terkenal membuat persembahan di sana termasuk La Goulue, Yvette Guilbert, Jane Avril, Mistinguett, dan Le Pétomane. Henri de Toulouse-Lautrec sendiri membuat sejumlah lukisan dan adegan yang berlatarbelakangkan suasana dalam kelab tersebut.
Folies-Bergère terus menarik sejumlah besar penonton hingga awal abad ke-20, meskipun tempat ini lebih mahal daripada kabaret-kabaret yang lainnya. Orang merasa nyaman berada di kabaret tanpa perlu ditekan peraturan tatasusila sepertimana yang ada di acara-acara bersuai kenal lain yang lazim dalam masyarakat itu. Kelab malam ini menawarkan banyak jenis pertunjukan: penyanyi, penari, pelagak akrobat, badut, malah pertunjukan yang jauh berbahaya seperti sarkas (kadang-kadang sang penjinak binatangnya dibunuh oleh singa-singa mereka), tetapi apa yang terjadi di panggung bukan hanya hiburan. Seringkali penonton mengamati sesamanya, jalan-jalan, menemui teman-teman atau pelacur.
Pada awal abad ke-20, harga kunjungan kabaret-kabaret ini meninggi dan menarik perhatian orang-orang kaya.
Jerman
Dua puluh tahun kemudian, Ernst von Wolzogen mendirikan kabaret Jerman yang pertama, yang belakangan dikenal sebagai Buntes Theater (teater warna-warni). Kabaret-kabaret ini mula menjadi tumpuan sebagai tempat para pengkarya dan peseni bebas berkarya mengkritik dan mengulas tema masyarakat dan politik setelah Empayar Jerman terbubar pada akhir Perang Dunia Pertama sejauh berkembang pada tahun 1920-an dan 1930-an. Banyak artis-artis zaman ini wujud dalam pengkaryaan sebegini seperti misalnya Werner Finck di katakomba, Karl Valentin di Wien-München, dan Cläre Waldorf. Sebahagian dari teks-teks mereka ditulis oleh tokoh-tokoh sastra besar seperti misalnya Kurt Tucholsky, Erich Kästner, dan Klaus Mann.
Ketika Partai Nazi merebut kekuasaan Jerman pada 1933, mereka mula bertindak menghapuskan sebarang kegiatan mengkritik rejim. Pemenjaraan Werner Finck di sebuah kem tahanan tahun 1935 dan pembunuhan diri Kurt Tucholsky bunuh diri menjadi suatu pukulan hebat kepada industri ini, dan hampir semua seniman kabaret berbahasa Jerman lain melarikan diri ke Switzerland, Perancis, Skandinavia atau Amerika Syarikat.
Rujukan
Bibliografi
- Fierro, Alfred (1996). Histoire et dictionnaire de Paris. Robert Laffont. ISBN 2-221--07862-4.
Nota
Pautan luar
Sumber perpustakaan |
---|
Tentang Kabaret |
Wikimedia Commons mempunyai media berkaitan Kabaret |
- An Anatomy of Dutch Cabaret article from the magazine The Low Countries (1994)
- Dutch cabaret in 8 steps article on 'The Netherlands by numbers' (2015)
- The Cabaret, 1921 painting by Alexander Deyneka Diarkibkan 2010-06-24 di Wayback Machine
- "The last remaining true cabaret club in America