Ikan Sepat Siam | |
---|---|
Pengelasan saintifik | |
Alam: | |
Filum: | |
Kelas: | |
Order: | |
Keluarga: | |
Subkeluarga: | |
Genus: | |
Spesies: | T. pectoralis
|
Nama binomial | |
Trichopodus pectoralis Regan, 1910
| |
Sinonim | |
Osphronemus saigonensis (Borodin 1930) |
Ikan Sepat Siam atau nama saintifiknya Trichopodus pectoralis,[1] (Bahasa Thai: ปลาสลิด Pla salit) adalah satu spesies ikan sepat yang banyak dijadikan makanan atau ikan hiasan. Ikan ini boleh ditemui di rawa-rawa, danau, sungai dan parit-parit yang berair tenang; terutama yang banyak ditumbuhi tumbuhan air. Juga kerap terbawa oleh banjir dan masuk ke kolam-kolam serta saluran-saluran air hingga ke sawah-sawah.
Keterangan
Sebagian besar makanan sepat siam adalah tumbuh-tumbuhan air dan lumut. Namun ikan ini juga menjadi pemangsa kepada haiwan-haiwan kecil di air, termasuk ikan-ikan kecil yang muat di mulutnya. Ikan ini sering ditemui di tempat-tempat yang terlindung oleh tumbuhan atau sampah-sarap yang tersangkut di tepi air. Ikan sepat siam menyimpan telur-telurnya dalam sebuah sarang buih yang dijaga oleh si jantan. Setelah menetas, anak-anak sepat diasuh oleh bapanya itu hingga dapat mencari makanan sendiri.
Sebagaimana kerabat dekatnya yakni tambakan, kaloi, betok dan cupang, sepat siam tergolong ke dalam keturunan Anabantoidei. Kelompok ini dicirikan oleh adanya organ labirin (labyrinth) di ruang insangnya, yang amat berguna untuk membantu menyerap oksigen secara langsung dari udara. Adanya labirin ini memungkinkan ikan-ikan tersebut hidup di tempat-tempat yang kekurangan oksigen seperti rawa-rawa, sawah dan lain-lain. Akan tetapi, tak seperti ikan-ikan yang mempunyai kemampuan serupa (lihat misalnya ikan gabus, betok, atau lele), ikan sepat tak mampu bertahan lama di luar air. Ikan ini jesteru dikenal amat mudah mabuk dan lekas mati jika ditangkap. Penyebaran asli ikan ini adalah di wilayah Asia Tenggara, terutama di lembah Sungai Mekong di Laos, Thailand, Kamboja dan Vietnam; juga dari lembah Sungai Chao Phraya. Ikan ini diperkenalkan ke Filipina, Malaysia, Indonesia, Singapura, Papua Newgini, Sri Lanka, dan Kaledonia Baru. Sepat siam dimasukkan ke Indonesia pada tahun 1934, untuk dikembangkan pembudidayaannya di kolam-kolam dan sawah. Tahun 1937, sepat ini dimasukkan ke Danau Tempe di Sulawesi dan sedemikian berhasil, sehingga dua tahun kemudian ikan ini mendominasi 70% hasil ikan Danau Tempe. Saat ini sepat siam telah meliar dan membiak di berbagai tempat di kawasan semulajadi, termasuk di Jawa.
Rujukan
- ^ Paepke, Hans-Joachim (2009-12-11). "Again: About the Nomenclature of Trichopodus pectoralis REGAN, 1910; Trichopus cantoris SAUVAGE, 1884 and Osphronemus saigonensis BORODIN, 1930 – a necessary correction (Teleostei: Perciformes: Osphronemidae)" (PDF). Vertebrate Zoology. Dresden: Museum für Tierkunde Dresden. 59 (2): 143–145. ISSN 1864-5755. Dicapai pada 12 November 2011. Unknown parameter
|month=
ignored (bantuan)