Charles Adriaan van Ophuijsen (Solok, Sumatra Barat, 31 Desember 1854 - Leiden, 19 Februari 1917) adalah seorang Belanda yang ahli dalam studi keislaman dan ahli ilmu sosiologi, sehingga dia banyak berteman dengan ketua suku, termasuk suku atau marga Arab Hadrami, dibuktikan dengan perannya dalam mendirikan, mengesahkan, menetapkan dan menandatangani Akta Notaris terbentuknya Rabitah Alawiyyah, karena dia berteman karib dengan Habib Ali bin Ja'far Assegaf Ketua Maktab Daimi dan Pendiri Rabitah Alawiyyah. Akta Notaris Mr.A.H. Van Ophuijsen No. 66 Tanggal 16 Januari 1928 dan disahkan oleh GR. Erdbrink (Sekretaris Pemerintah Belanda) pada tanggal 27 Desember 1928 (1346 H) [1], dan Ophuijsen juga gemar mempelajari bahasa berbagai suku di Hindia Belanda.
Pada tahun 1896 ia ditugaskan oleh Pemerintah Belanda untuk menstandarisasikan aksara Latin untuk bahasa Melayu dibantu oleh Nawawi Soetan Makmoer dan Moh. Taib Sultan Ibrahim, akhirnya van Ophuijsen berhasil menyusun Kitab Logat Melajoe pada tahun 1901.[2] Buku tersebut kelak menjadi pedoman tata bahasa yang kemudian dikenal dengan nama Ejaan van Ophuijsen itu resmi diakui pemerintah kolonial pada tahun 1901. Charles pada tahun 1879 menerbitkan buku berjudul Kijkjes in Het Huiselijk Leven Volkdicht (Pengamatan Selintas Kehidupan Kekeluargaan Suku Batak) dan Maleische Spraakkunst (Tata Bahasa Melayu).
Pemerintah kolonial kemudian mengangkatnya menjadi guru besar ilmu bahasa dan kesusasteraan Melayu di Universitas Leiden pada 1904. Charles Adriaan van Ophuijsen meninggal dunia pada 1917.
Biografi ringkas
Dilahirkan di Solok, Sumatera Barat, van Ophuijsen pernah menjadi pemeriksa sekolah di maktab Bukittinggi, Sumatera Barat. Pada tahun 1879, beliau menerbitkan buku yang berjudul Kijkjes in Het Huiselijk Leven Volkdicht (Pengamatan Selintas Kehidupan Kekeluargaan Suku Batak).
Beliau mengarangkan Kitab Loghat Melajoe bersama Nawawi Soetan Makmoer dan Moh. Taib Sultan Ibrahim pada tahun 1901 atas permintaan pihak jajahan Hindia Timur memiawaikan abjad Rumi yang digunakan untuk bahasa Melayu baku mereka.[3] Pada tahun 1904, von Ophuijse kemudian menjadi profesor ilmu bahasa dan kesusasteraan Melayu di Universiti Leiden, Belanda. Beliau kemudian menerbitkan Maleische Spraakkunst pada tahun 1910. Buku ini kemudian diterjemahkan oleh T.W. Kamil dengan judul Tata Bahasa Melayu dan menjadi panduan kepada para penutur bahasa Melayu di Indonesia.
Lihat juga
Rujukan
- ^ Sudaryanto, Hermanto (2018). "Keakraban Ophuijsen dengan Ketua suku di Hindia Belanda (Indonesia)". Transformatika. 2 (1): 59-60. ISSN 2549-5941.CS1 maint: uses authors parameter (link)
- ^ Sudaryanto, Hermanto (2018). "Pemakaian Ejaan dalam Bahasa Indonesia/Melayu pada Iklan Tempo Doeloe dan Implikasinya bagi Perkuliahan Bahasa Indonesia". Transformatika. 2 (1): 59-60. ISSN 2549-5941.CS1 maint: uses authors parameter (link)
- ^ Sudaryanto, Hermanto (2018). "Pemakaian Ejaan dalam Bahasa Indonesia/Melayu pada Iklan Tempo Doeloe dan Implikasinya bagi Perkuliahan Bahasa Indonesia". Transformatika. 2 (1): 59-60. ISSN 2549-5941.CS1 maint: uses authors parameter (link)
Senarai karya
- Gronden der spelling van het Maleisch met Arabisch karakter: nieuwe leerwijze [1]. Samarang, Van Dorp en Co. 1882.
- Tjampoer Adoeq Melajoe [Campur Aduk Melayu] (taaloefeningen). Samarang, Van Dorp en Co. 1883.
- De poëzie in het Bataksche volksleven 1886
- Chabar Mama' Si Hētong [Kabar Mamak si Hetong]. Leiden, P.W.M. Trap, 1892. Minangkab. vertelling.
- Kābar Si `Ali Amat [Kabar si Ali Amat]. Leiden, P.W.M. Trap, 1895. Minangkab. vertelling.
- Tjaritå Si Palălo' [Cerita si Palalo]. Leiden, P.W.M. Trap, 1895. Minangkab. vertelling.
- Kabar Si Oemboet Moedå: eene Minangkabausche vertelling [Kabar si Umbut Muda]. Leiden, P.W.M. Trap, 1896. Minangkab. vertelling.
- Empat Serangkai, oentoek kanak-kanak jang hendak beladjar membatja hoeroef belanda [Empat Serangkai - untuk anak-anak yang hendak belajar membaca huruf Belanda]. (vier stukjes). 1ste druk, Batavia, Landsdrukkerij, 1901. zonder plaatjes. 2de tot en met 6de druk, Leiden, P.W.M. Trap, met plaatjes.
- Pedoman Goeroe I, pada menjatakan atoeran mengadjar membatja dan menoelis hoeroef belanda [Pedoman Guru I, pada menyatakan aturan mengajar, membaca, dan menulis huruf Belanda]. Batavia, Landsdrukkerij, 1901.
- Kitab logat Melajoe: woordenlijst voor de spelling der Maleische taal met Latijnsche karakters [2] [Kitab Logat Melayu]. Batavia, Landsdrukkerij, 1901.
- Doea Sebaja, oentoek kanak-kanak jang hendak beladjar membatja dan menoelis hoeroep Melajoe [Dua Sebaya - untuk anak-anak yang hendak belajar membaca dan menulis huruf Melayu]. (twee stukjes). Leiden, P.W.M. Trap, 1902.
- Pedoman Goeroe II, pada menjatakan atoeran mengadjar membatja dan menoelis hoeroep Melajoe [Pedoman Guru II, pada menyatakan aturan mengajar, membaca, dan menulis huruf Melayu]. Leiden, P.W.M. Trap, 1902.
- Handleiding bij de beoefening van het Maleische letterschrift [3]. Leiden, P.W.M. Trap, 1902.
- Serba Nēka, kitab batjaan bagi moerid sekolah Melajoe [Serbaneka - kitab bacaan bagi murid sekolah Melayu] (twee stukjes). Leiden, P.W.M. Trap, 1901.
- Toloe Sampagoel [Tolu Sampagul] (leesboekje voor de Bataksche scholen in drie stukjes). Leiden, P.W.M. Trap, 1904.
- Het Maleische Volksdicht. Rede bij de aanvaarding van het hoogleeraarsambt. Leiden, E.J. Brill, 1904.
- Hikajat Pandja Tanderan, jaïtoe jang dinamaï olēh orang Melajoe Hikajat Galilah dan Daminah, kitab batjaan bagi moerid sekolah Melajoe [Hikayat Panja Tanderan - kitab bacaan bagi murid sekolah Melayu]. Leiden, P.W.M. Trap, 1904.
- Hikajat Si Miskin. Leiden, P.W.M. Trap, 1905.
- Maleische Spraakkunst. Leiden, S.C. Van Doesburgh, 1ste druk, 1910. 2de druk, 1915.
- Maleisch Leesboek. Leiden, S.C. Van Doesburgh, 1912.
- Glossarium behoorende bij het Maleisch Leesboek. Leiden, S.C. Van Doesburgh, 1912.
- Kijkjes in het huiselijk leven der Bataks. Uitgaven van het Bataksch Instituut, No. 4. Leiden, S.C. Van Doesburgh, 1910.
- Bataksche teksten (Mandailingsch dialect). Eerste reeks. Leiden, S.C. Van Doesburgh, 1914.