ᯃᯟᯃ᯳ᯅᯖᯃ᯳ᯙᯫᯕᯟᯮᯝᯮᯉᯮ᯳ | |
---|---|
Kawasan ramai penduduk | |
Indonesia: | |
Sumatera Utara | 441,382 (2013)[1] |
Bahasa | |
Bahasa Batak Simalungun, Bahasa Batak Toba, Bahasa Indonesia | |
Agama | |
Kristian 60%, Islam 39.3%, Animisme[2] | |
Kumpulan etnik berkaitan | |
Orang Batak Toba, Orang Batak Karo |
Orang Batak Simalungun atau Suku Simalungun adalah suku kaum di Sumatera Utara, dianggap sebagai salah satu suku Batak. Masyarakat Simalungun kebanyakannya tinggal di Kabupaten Simalungun dan sekitarnya, termasuk kota Pematang Siantar, sebuah kota otonom, tetapi sebelumnya merupakan bagian dari Kabupaten Simalungun.[3]
Suku Simalungun tinggal di tanah 'Batak Timur', bersempadan dengan tanah Batak Toba di selatan dan barat, dan Batak Karo di utara. Simalungun secara linguistik berkait rapat dengan Batak Toba, tetapi secara budaya paling dekat dengan Batak Karo. Kedua-dua kumpulan Batak berhijrah dari Toba dan Pakpak untuk menyertai perdagangan.[4]
Bahasa Simalungun masih dituturkan oleh ramai orang Simalungun, selain Batak Toba dan Indonesia.
Tokoh terkenal
Rujukan
- ^ Olivia Yulianti H. (2014). "The Study Of 'Batak Toba' Tribe Tradition Wedding Ceremony" (PDF). State Polytechnic of Sriwijaya. Dicapai pada 2018-05-18.
- ^ B.A. Simanjuntak, Hasmah Hasyim, A.W. Turnip, Jugat Purba & E.K. Siahaan (1979). Sistim Gotong Royong Dalam Masyarakat Pedesaan Daerah Sumatera Utara. Direktorat Jenderal Kebudayaan. m/s. 25.CS1 maint: multiple names: authors list (link)
- ^ R. W. Liddle (April 1967). "Suku Simalungun: An Ethnic Group in Search of Representation". Indonesia (3): 1–28. doi:10.2307/3350720. hdl:1813/53405. JSTOR 3350720.
- ^ "How to Customize the Cab and Chassis on Your Medium Duty Truck - Article Shops Online Article Directory".
Bacaan lanjut
- Sortaman Saragih (2008), Orang Simalungun, Citama Vigora, ISBN 978-979-17720-0-6
- Fikarwin Zuska; Gustanto; Irini Dewi Wanti; Harvina; Hendra Mulia (2012), Kearifan Lokal Masyarakat Simalungun Di Sumatera Utara, Balai Pelestarian Nilai Budaya Aceh, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, ISBN 978-602-9457-22-3