| Lenggang | |||||||||||||||||
|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
| Yang di-Pertuan Besar Negeri Sembilan | |||||||||||||||||
| Fail:- Ali Lenggang | |||||||||||||||||
| Yang di-Pertuan Besar Negeri Sembilan III | |||||||||||||||||
| Pemerintahan | 1808 - 1824 | ||||||||||||||||
| Kemahkotaan | 1808 | ||||||||||||||||
| Pemasyhuran | 1808 | ||||||||||||||||
| Didahului oleh | Raja Hitam | ||||||||||||||||
| Diikuti oleh | Yamtuan Radin | ||||||||||||||||
| Pemangku raja | - | ||||||||||||||||
| Keputeraan | Tengku Ali ibni Raja Nara I sekitar 1737–1797 Pagaruyung, Kerajaan Pagaruyung, Sumatera Barat | ||||||||||||||||
| Kemangkatan | 1824 Seri Menanti, Negeri Sembilan | ||||||||||||||||
| Pemakaman | 1824 Makam Diraja Seri Menanti, Seri Menanti, Negeri Sembilan, Malaysia | ||||||||||||||||
| Pasangan | 11 | ||||||||||||||||
| Isteri |
| ||||||||||||||||
| Anakanda | Tunku Nasiruddin, Tunku Ullin, Tunku Nong | ||||||||||||||||
| |||||||||||||||||
| Wangsa | Pagaruyung | ||||||||||||||||
| Ayahanda | Raja Nara I (Sultan Malenggang Alam) | ||||||||||||||||
| Bonda | - | ||||||||||||||||
| Agama | Islam Sunni | ||||||||||||||||
| Pekerjaan | 0 | ||||||||||||||||
| Tandatangan | Tandatangan Lenggang | ||||||||||||||||
Raja Ali ibni Sultan Malenggang Alam, bergelar Raja Lenggang ليڠڬڠ (juga Lenggang Laut), merupakan Yang di-Pertuan Besar Negeri Sembilan ketiga, menggantikan Raja Hitam, yang mana baginda juga adalah menantu kepadanya.
Baginda memerintah dari 1808 sehingga 1824, dan merupakan Yang di-Pertuan Besar terakhir yang dijemput dari Pagaruyung setelah kerajaan tersebut terjebak dalam kancah Perang Padri.
Baginda mendirikan rumah tangga dengan Tunku Puan Ngah binti Yamtuan Hitam.
Raja Lenggang merupakan keturunan Yang di-Pertuan Pagaruyung, merupakan anakanda kepada Sultan Malenggang Alam atau Raja Nara I.
Pada tahun 1824, Raja Lenggang digantikan oleh puteranya, Tunku Nasiruddin sebagai Yang di-Pertuan Besar berikutnya.[1]Memegang tampuk pemerintahan Negeri Sembilan dengan gelaran Yamtuan Radin, baginda merupakan putera dari raja sebelumnya, sehingga Negeri Sembilan tidak lagi meminta raja dari Pagaruyung untuk masa-masa selanjutnya.
Rujukan
- Maklumat dari Warisan Diraja Negeri Sembilan Darul Khusus
| Didahului oleh Raja Hitam |
Yang di-Pertuan Besar Negeri Sembilan 1808-1824 |
Diikuti oleh: Raja Radin |








