Kerajaan Indragiri کراجاءن ايندراݢيري | |||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
1298/1347–1945 2022–kini | |||||||||
![]() Bendera (2022–kini) | |||||||||
Ibu negara | Rengat | ||||||||
Bahasa yang umum digunakan | Melayu | ||||||||
Agama | Dari Hindu–Buddha ke Islam Sunni | ||||||||
Kerajaan | Monarki | ||||||||
Sultan - Raja | |||||||||
• 1298–1337 | Raja Merlong I (raja berdaulat pertama) | ||||||||
• 1912–1945 | Sultan Mahmud Syah (sultan berdaulat terakhir) | ||||||||
• 2022–kini | Sultan Parameswara | ||||||||
Sejarah | |||||||||
• Penubuhan Kerajaan Indragiri | 1347 | ||||||||
• Aneksasi oleh Indonesia | 1945 | ||||||||
• Proclamation of Republic of Indonesia | 17 Agustus 1945 | ||||||||
| |||||||||
Sekarang sebahagian dari |
|
Kerajaan Inderagiri atau Kesultanan Indragiri merupakan sebuah kerajaan yang didirikan oleh suku Melayu, sekarang dengan wilayahnya berada pada Kabupaten Indragiri Hulu, Kabupaten Indragiri Hilir dan kabupaten Kuantan Sengingi, Provinsi Riau, Indonesia.
Etimologi
Inderagiri berasal dari bahasa Sanskerta, yaitu Indera yang bermaksud sama dengan raja dan Giri yang berarti bukit atau kedudukan yang tinggi, sehingga kata inderagiri secara harfiah berarti Raja Bukit.
Pendirian
Sejarah awal Kerajaan Indragiri didirikan pada akhir abad ke-13, tetapi baru tumbuh menjadi kerajaan bercorak Islam pada abad ke-15. Masuknya pengaruh Islam ke kerajaan diperkirakan berasal dari Kesultanan Samudera Pasai, Kesultanan Aceh dan Kesultanan Melaka. Dari berita Tome Pires, yang menjadi sumber sejarah Kerajaan Indragiri, kerajaan ini rutin memberikan upeti kepada Kesultanan Malaka. Istana kerajaannya baru dibangun oleh Nara Singa II atau Sultan Indragiri IV. Bersamaan dengan itu, didirikan pula Rumah Tinggi di Kampung Dagang. Pada periode inilah Raja Indragiri mulai menetap di ibu kota kerajaan yang berlokasi di Pekan Tua sekarang.
Raja-Raja Kerajaan Indragiri
Adapun Silsilah dari Kerajaan ini sebagai berikut, iaitu Wangsa Merlang (1298–1532), Wangsa Hasaniyyah (1532–1945), dan Wangsa Arif (1986–kini):
- Raja Kecik Mambang alias Raja Merlang I (Wangsa Merlang). Memerintah pada tahun 1298 - 1337, beliau adalah Raja Indragiri pertama, Pangeran Kerajaan Sriwijaya.
- Raja Iskandar alias Nara Singa I. Memerintah pada tahun 1337 - 1400 M dan merupakan Sultan Indragiri ke dua
- Raja Merlang II bergelar Sultan Jamalluddin Inayatsyah. Memerintah pada tahun 1400 - 1473 M dan merupakan Sultan Indragiri ke tiga. Raja Merlang menikah dengan Putri Bakal, putri dari Sultan Mansursyah, Sultan Melaka. Raja Merlang membantu abang iparnya Sultan Muhammad Shah I dalam mendirikan Kesultanan Pahang.
- Paduka Maulana Sri Sultan Alauddin Iskandarsyah Johan NaraSinga II bergelar Zirullah Fil Alam. Memerintah pada tahun 1473 - 1532 M dan merupakan Sultan Indragiri ke empat, dimakamkan di Pekan Tua / Kota Lama. Sultan Nara Singa dijemput ke Melaka oleh Datuk Patih dengan menggunakan Rakit Kulim pada tahun 1508 dan mulai memerintah di Indragiri. Pada Tahun 1523 - 1524 Sultan Nara Singa memimpin tentara Indragiri berperang dengan Portugis. Permaisuri beliau adalah Dang Purnama.
- Sultan Usulluddin Hasansyah. Memerintah pada tahun 1532 - 1557 M dan merupakan Sultan Indragiri ke lima.
- Raja Ahmad bergelar Sultan Mohamadsyah. Memerintah pada tahun 1557 - 1599 M dan merupakan Sultan Indragiri ke enam.
- Raja Jamalluddin bergelar Sultan Jammalludin Keramatsyah. Memerintah pada tahun 1559 - 1658 M dan merupakan Sultan Indragiri ke tujuh.
- Sultan Jamalluddin Suleimansyah. Memerintah pada tahun 1658 - 1669 M dan merupakan Sultan Indragiri ke delapan.
- Sultan Jamalluddin Mudoyatsyah. Memerintah pada tahun 1669 - 1676 M dan merupakan Sultan Indragiri ke Sembilan.
- Sultan Usulluddin Ahmadsyah. Memerintah pada tahun 1676 - 1687 M dan merupakan Sultan Indragiri ke sepuluh.
- Sultan Abdul Jalilsyah. Memerintah pada tahun 1687 - 1700 M dan merupakan Sultan Indragiri ke sebelas.
- Sultan Mansyursyah. Memerintah pada tahun 1700 - 1704 M dan merupakan Sultan Indragiri ke dua belas.
- Sultan Modamadsyah. Memerintah pada tahun 1704 - 1707 M dan merupakan Sultan Indragiri ke tiga belas.
- Sultan Musafarsyah. Memerintah pada tahun 1707 - 1715 M dan merupakan Sultan Indragiri ke empat belas.
- Raja Ali bergelar Sultan Zainal Abidin Indragiri. Pada awalnya beliau merupakan Mangkubumi Indragiri kemudian menjadi Sultan Indragiri ke lima belas yang memerintah pada tahun 1715 - 1735 M dan dimakamkan di Kota Lama.
- Raja Hasan bergelar Sultan Salehuddin Keramatsyah. Memerintah pada tahun 1735 - 1765 M dan merupakan Sultan Indragiri enam belas. Dimakamkan di Kampung Tambak sebelah hilir Kota Rengat. Pada masa pemerintahan Sultan Hasan Kerajaan Indragiri berperang dengan Kerajaan Kuantan, dan setelah peperangan Kuantan menjadi bagian dari Kerajaan Indragiri.
- Raja Kecik Besar bergelar Sultan Sunan. Memerintah pada tahun 1765 - 1784 M dan merupakan Sultan Indragiri ke tujuh belas. Dimakamkan di Mesjid Daik Riau
- Sultan Ibrahim. Memerintah pada tahun 1784 - 1815 M dan merupakan Sultan Indragiri ke delapan belas. Ia adalah yang mendirikan kota Rengat pada tahun 1786 dan pernah ikut dalam perang Teluk Ketapang untuk merebut kota melaka dari tangan Belanda pada tanggal 18 Juni 1784. Dimakamkan di Mesjid Raya Rengat
- Raja Mun bergelar Sultan Mun Bungsu. Memerintah pada tahun 1815 - 1827 M dan merupakan Sultan Indragiri ke sembilan belas, beliau pernah bertapa di puncak Gunung Daik.
- Raja Umar bergelar Sultan Berjanggut Keramat Gangsal. Memerintah pada tahun 1827 - 1838 M dan merupakan Sultan Indragiri ke dua puluh.
- Raja Said bergelar Sultan Said Modoyatsyah. Memerintah pada tahun 1838 - 1876 M dan merupakan Sultan Indragiri ke dua puluh satu.
- Raja Ismail bergelar Sultan Ismailsyah. Memerintah pada tahun 1876 M - hanya seminggu naik tahta kerajaan kemudian meninggal dunia karena sakit dan merupakan Sultan Indragiri ke dua puluh dua.
- Tengku Husin alias Tengku Bujang bergelar Sultan Husinsyah. Memerintah pada tahun 1877 - 1883M dan merupakan Sultan Indragiri ke dua puluh tiga. Dimakamkan di Raja Pura ( Japura)
- Tengku Isa bergelar Sultan Isa Mudoyatsyah. Memerintah pada tahun 1887 - 1902 M dan merupakan Sultan Indragiri ke dua puluh empat. Beliau mendirikan Istana Kerajaan Indragiri. Dimakamkan di Mesjid Raya Rengat
- Tengku Mahmud bergelar Sultan Mahmudsyah. Memerintah pada tahun 1912 - 1945 M dan merupakan Sultan Indragiri ke dua puluh lima. Oleh T.N.I diberikan pangkat kehormatan Datuk Bandar dengan surat penetapan Panglima T.N.I No. 228/PLM/Pers/1947 tanggal 11 Desember 1947-->
- Tengku Arif, SH, Al-Haj, bergelar Sultan Arif Shah. Dinobatkan secara adat pada 1 Januari 1986 di Rengat, Indragiri Hulu, Riau dan merupakan Sultan Indragiri ke 26. Beliau wafat 14 Juni 2016. Baginda adalah putra Sultan Mahmudsyah, Sultan Indragiri.
- Tengku Parameswara Arif., SH, bergelar Sultan Parameswara Shah. Dinobatkan secara adat pada tanggal 11 Juli 2022 di Rengat, Indragiri Hulu, Riau hingga saat ini dan merupakan Sultan Indragiri ke-27. Baginda adalah putra Sultan Arif shah, Sultan Indragiri.
Pranala luar
- (Indonesia) Sejarah Kerajaan Indragiri di MelayuOnline.com Diarkibkan 2016-03-05 di Wayback Machine.
- Rakit Kulim Menjemput Raja Ke Melaka, disusun oleh Tengku Arif, SH, Al-Haj.