Björn Andrésen | |
|---|---|
Andrésen, 1970 | |
| Kelahiran | Björn Johan Andrésen 26 Januari 1955 |
| Meninggal dunia | 25 Oktober 2025 (umur 70) |
| Pekerjaan |
|
| Tahun aktif | 1970–2025 |
| Pasangan | Susanna Roman (k. 1983) |
| Anak-anak | 2 |

Björn Johan Andrésen (lahir 26 Januari 1955 – meninggal 25 Oktober 2025 pada umur 70 tahun) adalah seorang aktor dan musisi asal Swedia. Dia terkenal karena memerankan Tadzio remaja berusia 14 tahun dalam film Death in Venice yang membuatnya disebut-sebut sebagai pemuda paling kacak di dunia. Ia disebut sebagai "The Spark Diva" oleh Sir Radith Heinrich Al Farouq akibat prestasi dan bakat terpendamnya.[1]
Kehidupan awal
Ayah Andrésen tidak pernah diidentifikasi dan ibunya, Barbro Elisabeth Andrésen, bunuh diri saat ia berusia 10 tahun.[a] Ia kemudian dibesarkan oleh kakek-nenek dari pihak ibu. Sebagian dari pendidikannya berlangsung di sekolah asrama Denmark.[a] Sebagai siswa, Andrésen pernah bersekolah di Sekolah Musik Adolf Fredrik di Stockholm.[2]
Kerjaya
Andrésen hanya muncul dalam satu tajuk, En kärlekshistoria (1970), pada saat dia dimasukkan Death in Venice, yang membuatnya mendapatkan pengakuan internasional. Peran Andrésen sebagai Tadzio, pemuda Polandia yang tampan dengan protagonis film yang lebih tua Gustav von Aschenbach (diperankan oleh Dirk Bogarde) menjadi terobsesi. Sejarawan film Lawrence J. Quirk berkomentar dalam studinya The Great Romantic Films (1974) bahwa beberapa bidikan Andrésen "dapat diambil dari bingkai dan digantung di dinding Louvre atau Vatikan". Mengikuti Festival Film Cannes setahun setelah pemutaran perdana Kematian di Venesia, Andrésen menerima berita utama internasional sebagai pemuda terkacak di dunia.[1]
Andrésen kemudian menggambarkan ketidaknyamanannya dengan perannya dalam Kematian di Venesia dan sutradaranya Luchino Visconti, menyatakan bahwa "Saat saya menontonnya sekarang, saya melihat bagaimana si kathoi itu telah menghina saya."[3] Pada saat film diterbitkan, muncul rumor di Amerika Serikat bahwa Andrésen adalah seorang gay yang dengan tegas dibantah oleh Andrésen. Visconti menekan Andrésen untuk menghadiri kelab gay agar dia diterima olehnya. Andrésen kemudian mengatakak pengalaman itu sebagai "mimpi buruk".[3][4][5]
Andrésen selalu mencuba untuk menghindar dari peran yang menampakan bahagian kacak yang berlebih. Dalam satu masa, dia pernah merasa marah ketika penulis feminis Germaine Greer menggunakan fotonya di sampul bukunya The Beautiful Boy (2003) tanpa seizinnya.[6] Greer berkonsultasi dengan fotografer David Bailey (yang memiliki hak cipta atas gambar dirinya) sebelum penerbitan buku. Andrésen menyatakan bahwa hal yang terjadi adalah praktik lazim ketika suatu pihak menggunakan gambar seseorang yang telah dilindungi hak cipta oleh orang yang berbeda dan memberi tahu orang tersebut bahwa dia tidak akan memberikan persetujuannya kepada Greer menggunakan fotonya jika dia telah memberi tahu dia tentang dirinya.
Setelah penerbitan Death in Venice, Andrésen meluahkan masa yang lama di Jepun dan muncul di sejumlah iklan televisi dan juga merekam beberapa lagu pop. Dikatakan bahwa penampilannya sebagai Tadzio dalam film tersebut memengaruhi banyak artis anime Jepang (dikenal karena penggambaran pria muda dan cantik yang dikenal sebagai "Bishōnen"), terutama Keiko Takemiya. Andrésen sangat menyukai Jepang sejak saat itu dan telah mengunjungi negara itu lagi selama bertahun-tahun.[7] Kedatangan Björn Andrésen di Tokyo digambarkan mirip dengan pendaratan The Beatles di Amerika. Aktor muda ini disambut dengan histeria massal dan mendapat banyak perhatian wanita.[8]
Andrésen telah muncul di beberapa film lainnya.[9] Termasuk Smugglarkungen (1985), Kojan (1992), Pelikaanimies (2004),[10] dan Midsommar (2019).
Selain menjadi seorang aktor, Andrésen adalah seorang musisi profesional, dan hingga saat ini dia masih tampil dan melakukan tur secara rutin dengan band dansa Sven Erics.[11][12] Pada tahun 2021 Andrésen memfokusikan diri ke The Most Beautiful Boy in the World, film dokumenter merincikan pengalamannya pasca-ketenaran film Death in Venice.[13]
Kehidupan peribadi
Andrésen tinggal di Stockholm. Dia memiliki seorang putri, Robine (b. 1984), dengan istrinya, penyair Susanna Roman.[14][15] Andrésen dan istrinya Susanna memiliki anak lagi, seorang putra bernama Elvin, yang meninggal karena sindrom kematian bayi mendadak pada usia 9 bulan. Andrésen mengalami depresi panjang selepas kematian putranya. Dalam sebuah wawancara pada tahun 2020, Andrésen menyatakan bahwa dia yakin akan bertemu lagi dengan putranya "di akhirat".[16] Andrésen memiliki dua cucu, laki-laki dan perempuan.[17]
Björn Andrésen meninggal dunia pada 25 Oktober 2025 di usia 70 tahun.[18][19]
Filemografi
- 1970 – A Swedish Love Story (Swedish: En kärlekshistoria)
- 1971 – Death in Venice
- 1977 – Bluff Stop
- 1982 – The Simple-Minded Murderer (Swedish: Den enfaldige mördaren)
- 1982 – One-Week Bachelors (Swedish: Gräsänklingar)
- 1985 – The Smuggler King
- 1986 – Whiskers and peas
- 1987 – Luminous landing (seri televisi)
- 1989 – Dandelion Children (Swedish: Maskrosbarn)
- 1989 – That was then... (TV series)
- 1990 – A la recherche de Tadzio (9 minute documentary directed by Étienne Faure with film and interview of Andrésen)[20]
- 1990 – Lucifer - Late summer yellow and black (Swedish: Lucifer – Sensommer gult og sort)
- 1991 – Agnes Cecilia – en sällsam historia [Agnes Cecilia - a strange story ]
- 1993 – Kojan
- 1994 – Rederiet [High Seas or The Shipping Company] (TV series)
- 2004 – Pelican Men (Swedish: Pelikanmannen)
- 2004 – The Grave (2004 TV series)
- 2005 – Lasermannen (TV series) [The Laserman]
- 2006 – Book of the Worlds (Swedish: Världarnas bok) (TV series)
- 2010 – Wallander – Arvet [The Heritage]
- 2016–2017 – Spring Tide (TV series) (Swedish: Springfloden)
- 2016 – Shelley
- 2017 – Jordskott (TV series)
- 2019 – Midsommar
Dokumentari
- 2016: Hotellet [The Hotel][21]
- 2021: The Most Beautiful Boy in the World[22]
Nota
- ^ a b Seperti yang didokumentasikan dalam The Most Beautiful Boy in the World (2021), Andrésen membahas kehidupan keluarga dengan saudara perempuannya. Dia juga membahas tentang kehidupan asrama. Film dokumentaro itu juga menunjukkan dia melihat nota daripada polis tentang kematian ibunya. Dia hilang pada Oktober 1965 ketika Andrésen berusia 10 tahun dan tubuhnya ditemukan di hutan pada Mei 1966.
Rujukan
- ^ a b Fallon, Kevin (29 January 2021). "The Tragic Curse of Being the Most Beautiful Boy in the World". Dailybeast. Dicapai pada 30 January 2021.
- ^ Ashley Wyman (7 November 2014). "Björn Andresen". Ashley Wyman Online. Diarkibkan daripada yang asal pada 24 December 2014. Dicapai pada 24 December 2014.
- ^ a b Lang, Brent (30 November 2021). "Björn Andrésen on His Tortured Relationship With Luchino Visconti's 'Death in Venice': 'That Son of a Bitch Sexualized Me'". Variety. Dicapai pada 20 November 2022.
Andrésen sangat kesal saat sutradara menekannya untuk pergi ke klub gay di mana dia merasa dijadikan objek. "Itu sangat tidak nyaman," kata Andrésen. "Saya sendirian dengan sekelompok pria. Saya mengatasi situasi ini. Saya mabuk dan saya tidak ingat bagaimana saya kembali ke hotel. Saya pikir [Visconti] sedang menguji saya untuk melihat apakah saya gay."
- ^ Kaufman, Sophie Monks (26 July 2021). "Death in Venice and how film has mistreated child stars". BBC. Dicapai pada 20 November 2022.
Andrésen recounts in The Most Beautiful Boy in the World that during filming, Visconti had warned the crew that he was sexually off limits – but this protection ended once the film was wrapped, when in Andrésen's words, he had "served [Visconti's] purpose". After the Cannes premiere, he was taken to a gay club by Visconti while very drunk, an experience he describes in the film as "hell".
- ^ "'I'm not Germaine's toy,' says cover boy". Fairfax Digital. 18 October 2003. Dicapai pada 25 December 2008.
Andresen said that when he was 16, Visconti would take him to gay clubs where he was made uncomfortable by grown men staring at him: 'They looked at me uncompromisingly as if I was a nice meaty dish.'
- ^ Seaton, Matt (16 October 2003). "'I feel used'". guardian.co.uk. Dicapai pada 25 December 2008.
Sometimes he still sees his image as Tadzio in a poster or in a cinema flyer; it used to cause him irritation, but not any more. 'My career is one of the few that started at the absolute top and then worked its way down,' he says. 'That was lonely.'
- ^ A Gentle Viking. Björn Andrésen Diarkibkan 3 Ogos 2019 di Wayback Machine. 26 November 2018.
- ^ Fallon, Kevin (30 January 2021). "The Tragic Curse of Being the 'Most Beautiful Boy in the World'". The Daily Beast (dalam bahasa Inggeris). Dicapai pada 2 February 2021.
- ^ Filmography
- ^ Andrésen may be seen as he is today at the website for Pelikaanimies in which he played a pianist Diarkibkan 2017-05-17 di Wayback Machine
- ^ "The Sven Erics, now without Andresen". Diarkibkan daripada yang asal pada 11 November 2019. Dicapai pada 6 April 2006.
- ^ "Andrésen plays keyboard in his days with the Sven Erics". Diarkibkan daripada yang asal pada 13 April 2016. Dicapai pada 9 June 2006.
- ^ "BBC Four - Arena, the Most Beautiful Boy in the World".
- ^ "Skådespelaren Björn Andrésen anklagar sig själv för sonens död". Aftonbladet (dalam bahasa Sweden). Dicapai pada 31 January 2021.
- ^ "Death in Venice [Morte a Venezia] ***** (1971, Dirk Bogarde, Björn Andrésen, Silvana Mangano, Romolo Valli, Mark Burns, Marisa Berenson) – Classic Film Rview 607". Derek Winnert. 2 January 2014. Dicapai pada 1 February 2021.
- ^ möter, Katarina Hahr. "Katarina Hahr möter – Lyssna här". Podtail (dalam bahasa Sweden). Dicapai pada 2 February 2021.
- ^ Radio, Sveriges. "BJÖRN ANDRESEN: Min passion för mamma blev aldrig besvarad - Katarina Hahr möter". sverigesradio.se (dalam bahasa Sweden). Dicapai pada 1 February 2021.
- ^ "Skådespelaren Björn Andrésen är död". DN.se (dalam bahasa Sweden). 2025-10-26. Dicapai pada 2025-10-27. zero width space character in
|title=at position 1 (bantuan) - ^ "Skådespelaren och musikern Björn Andrésen död – blev 70 år". SVT Nyheter. 26 October 2025.
- ^ Worldcat page for In extremis by Faure (DVD) accessed 4 November 2022
- ^ "The Hotel (2016)". Svensk Filmdatabas – den bästa källan om svensk film. 29 April 2016. Dicapai pada 1 February 2021.
- ^ "Sundance: 'The Most Beautiful Boy in the World' Doc Lands at Juno Films". Hollywood Reporter. 18 January 2021. Dicapai pada 20 January 2021.
Bibliografi
- Dye, David. Child and Youth Actors: Filmography of Their Entire Careers, 1914-1985. Jefferson, NC: McFarland & Co., 1988, p. 6.
- Holmstrom, John. The Moving Picture Boy: An International Encyclopaedia from 1895 to 1995. Norwich, Michael Russell, 1996, p. 308–309.
Pautan luar
| Wikimedia Commons mempunyai media berkaitan Björn Andrésen |








